Jumat, 18 September 2015|13:34:21 WIB
JAKARTA (RRN) - Pasukan keamanan Mesir menembaki konvoi kendaraan wisatawan di wilayah Gurun Barat pada Sabtu (12/9) malam, karena menduga rombongan turis itu merupakan teroris.
Diberitakan Reuters, mengutip pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Mesir yang dirilis pada (17/9), insiden ini menewaskan 12 warga Mesir dan Meksiko serta melukai 10 orang lainnya, termasuk pemandu wisata asal Mesir.
Sementara The New York Times melaporkan para wisatawan tewas tertembak oleh "pasukan gabungan dari polisi dan angkatan bersenjata" yang saat itu tengah mengejar "sel teroris" di daerah gurun sekitar tengah malam. CNN menyebutkan insiden tersebut terjadi di daerah terlarang bagi wisatawan.
"Insiden ini mengakibatkan 12 orang tewas, dan melukai 10 orang termasuk warga Meksiko dan Mesir. Mereka segera dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan," bunyi pernyataan dari Kemendagri Mesir yang diunggah di akun Facebook resmi kementerian.
•
Pasukan keamanan Mesir menyatakan bahwa mereka mengira kendaraan dalam konvoi wisatawan itu tengah digunakan untuk mengangkut anggota teroris. Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa wilayah lokasi kejadian merupakan area terlarang.
"Tim penyelidik akan menginvestigasi penyebab insiden ini dan perkiraan adanya kelompok teroris di wilayah terlarang," bunyi pernyataan Kemendagri Mesir, dikutip dari The New York Times.
Pejabat keamanan memaparkan bahwa para wisatawan tengah bepergian dalam empat kendaraan di wilayah yang berjarak sekitar 48,2 km dari Bahariya Oasis, wilayah yang terletak 370 km dari Kairo dan merupakan pemberhentian populer bagi para turis.
Presiden Meksiko, Enrique Pena Nieto, menyebut insiden ini sebagai pembunuhan "tragis" dan menuntut informasi dan penyelidikan secara menyeluruh.
"Saya sangat menyesal bahwa korban berjatuhan dari negara kita," kata Nieto.
Kementerian Hubungan Luar Negeri Meksiko segera mengeluarkan pernyataan terkait insiden ini dan mengonfirmasi bahwa dua warga Meksiko termasuk dalam 12 orang yang tewas. Pemerintah Meksiko kini tengah mengumpulkan informasi soal insiden ini.
Pemerintah Meksiko menyatakan para korban dibawa ke Rumah Sakit Dar al-Fouad, fasilitas kesehatan yang terkenal di pinggiran barat Kairo. Duta besar dan staf konsuler Meksiko berada di sana untuk membantu mereka.
Mesir tengah menghadapi pemberontakan dari kelompok militan yang sebagian , utamanya setelah penggulingan Presiden Mohamed Morsi pada 2013.
Para pemberontak, sebagian besar berbasis di Semenanjung Sinai ke timur, telah menewaskan ratusan tentara dan warga sipil, kerap meluncurkan sejumlah ledakan di ibu kota, bersekutu dengan ISIS dan menamakan diri mereka sebagai "Provinsi Sinai" dari Negara Islam.
(ama/ama/fn)