Selasa, 15 September 2015|11:00:54 WIB
Sejumlah pedagang sapi lokal di Dumai berharap perhatian Pemko.Ternak mereka mestinya diprioritaskan untuk dibeli.
DUMAI (RRN) - Menjalang perayaan hari raya kurban atau sering disebut Idul Adha yang tinggal beberapa minggu lagi, sejumlah peternak sapi meminta kepada pemerintah daerah agar dapat memprioritaskan sapi lokal untuk kebutuhan hewan kurban di Kota Dumai.
Setiyono (54), warga Kelurahan Purnama ini mengatakan, bahwa harga jual sapi menjelang perayaan hari kurban mengalami peningkatkan sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya.Oleh karena itu, momentum tahunan ini diharapkan pemerintah daerah bisa mengorder dari peternak lokal.
"Sekarang harga jual sapi per ekor seharga 14 juta rupiah dengan berat 70kg maksimal Rp18juta dengan berat 160kg. Tahun ini, saya mengalami merosot penjualan dimana sebelumnya sempat terjual 7ekor sapi, kalau sekarang ini baru terjual sebanyak 4 ekor," katanya, Jumat (11/9/15).
Dengan kurangnya minat pembeli ini, kata dia, dinilai kurang perhatiannya pemerintah daerah kepada pelaku peternak sapi lokal dan lebih mengutamakan hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah untuk mencukupi kebutuhan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha 1436 Hijriah'
"Jumlah sapi saya 50 ekor, kami berharap pemerintah Kota Dumai dapat mengutamakan sapi lokal.Dimana hal itu dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat Kota Dumai khususnya peternak dan pedagang sapi, kalau bukan pemerintah siapa lagi yang menyejahterakan rakyatnya," pungkasnya.
Sementara Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disnakanla) Kota Dumai kini sudah menyiapkan tim pengawas untuk memantau dan pemeriksaan kesehatan hewan kurban hingga pasca pemotongan hewan Kurban pada Idul Adha, (24/9/15) mendatang.
Kepala Disnakanla Kota Dumai, Ir H Syafrizal, MSc menuturkan, tim pengawasan telah dibentuk sebanyak 50 orang guna memantau pelaksanaan yang nantinya juga akan memeriksa secara langsung kesehatan hewan kurban sampai pemotongan sapi kurban.
"Sejauh ini tim pengawas dari kita terdiri dari 50 Orang. Dimana nantinya tim akan mengawasi dan memantau hewan kurban yang terindikasi tidak sehat, sapi yang masuk dari luar daerah akan lebih diawasi kondisinya untuk mencegah penyakit," ujar Safrizal, Jumat (11/9/15).
Kendati begitu, hewan kurban yang masuk tidak hanya di cek kesehatannya tetapi dari bentuk fisik. Hewan kurban pada tahun ini diprediksikan berjumlah sebanyak 1.500 ekor, dimana sapi merupakan kurban terbesar dibandingkan kambing, Persentasi jumlah sapi sebanyak 95 persen dan kambing 5 persen.
Selanjutnya jumlah sapi kurban dari lokal sebanyak 20 persen dan sapi kurban yang didatangkan dari luar Daerah sebanyak 80 persen, seperti daerah Sumbar, Medan, Lampung dan daerah seperti dari daerah Pulau Jawa dan sekitarnya. (had/fn)