Selasa, 15 September 2015|10:05:04 WIB
PASIRPANGARAIYAN (RRN) - Asap kiriman dampak kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) dari daerah dan provinsi tetangga di pulau Sumatera semakin pekat di Kabupaten Rokan Hulu. Dampak lain asap pekat juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Untuk ketiga kalinya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Rohul kembali meliburkan pelajar di 16 kecamatan, mulai tingkat Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas sederajat mulai Senin (14/9/2015) besok hingga Selasa (15/9/2015).
Kepala Disdikpora Rohul Muhammad Zen mengakui dirinya telah mengintruksikan seluruh Kepala Sekolah untuk menghentikan proses belajar mengajar di sekolah, dan pelajar dialihkan belajar di rumah. "Walaupun sekolah kita liburkan, tapi kita tetap memberikan intruksi kepada guru untuk memberikan materi ataupun tugas melalui SMS (Short Message Service) atau lewat email ke anak-anak didiknya. Sehingga proses belajar tetap dilakukan di rumah," ujar M. Zen.
M. Zen menuturkan proses belajar mengajar tetap dilakukan pelajar di rumah selama musim asap, sehingga para pelajar Rohul tidak ketinggalan materi. Untuk diketahui, sejak asap menyelimuti kawasan Rohul, Disdikpora Rohul terpaksa meliburkan seluruh pelajar di 16 kecamatan mulai Rabu (2/9/2015) hingga Sabtu (5/9/2015) lalu. Kemudian, karena kualitas udara dinilai berbahaya bagi kesehatan anak-anak akibat asap semakin pekat, libur sekolah diperpanjang lagi mulai Senin (7/8/2015), sampai Rabu (9/8/2015) lalu.
Karena kualitas udara kembali pekat dan semakin mengkhawatirkan, mulai hari ini hingga Selasa besok, pelajar Rohul kembali diliburkan. Dan Rabu (15/9/2015) lusa, pelajar akan kembali belajar. "Kalau pada hari Rabu kabut asap masih pekat, kita liburkan lagi mereka (pelajar)," pungkas M. Zen.
Munculnya kembali kabut asap di sejumlah Kecamatan di Rohul ini, dikeluhkan warga. Salah seorang warga Pasir Pengaraian Yusri, mengaku tidak habis pikir dengan kembalinya kabut asap ini. Dia mengaku, dirinya saat ini masih merasakan sakit tenggorokan akibat dampak kabut asap beberapa hari lalu.
Namun Yusri kawatir, sakit tenggorokanya akan bertambah parah karena Kabut asap yang sebelumnya sempat hilang kembali muncul. "Tenggorokan masih sakit karena kabut asap yang lalu, eh sudah hampir sembuh, ini Kabut Asapnya datang lagi," keluh yusri
Yusri mengutuk keras terhadap tindakan oknum-oknum yang sengaja melakukan pembakaran hutan dan lahan yang rela mengorbankan hak orang banyak untuk mendapatkan Keuntungan. Dia meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk dapat menindak tegas oknum-oknum yang sengaja membakar lahan dan hutan sehingga memberikan efek jera "Jangan pandang bulu tindak tegas siapa saja yang membakar hutan, biar tidak ada lagi yang dirugikan karena tindakan oknum-oknum pembakar hutan dan lahan tersebut," harapnya. (ace)