DPRD Hearing Bersama Masyarakat Kateman dan Tanah Merah
Anggota DPRD Inhil tindak lanjuti keluhan masyarakat akan pelayanan PLN. Komisi III gelar heraing dengan PLN bersama Upika dari Kecamatan Kateman dan Kecamatan Tanah Merah.FOTO: riauterkini

DPRD Hearing Bersama Masyarakat Kateman dan Tanah Merah

Senin, 14 September 2015|10:13:56 WIB




TEMBILAHAN (RRN) - Perwakilan tokoh masyarakat didampingi unsur Upika dari Kecamatan Kateman dan Kecamatan Tanah Merah mengikuti hearing Komisi III DPRD Inhil dengan manajemen PLN. Rapat dengan pendapat ini dipimpin Ketua Komisi III DPRD Inhil, Iwan Taruna didampingi Wakil Ketua Edi Haryanto Sindrang. Hadir juga Perwakilan Dinas Pertambangan dan Energi, Manager PLN Area Rengat dan Manager Rayon Tembilahan.

 

"Hearing yang digelar hari ini menindaklanjuti keluhan masyarakat di Kecamatan Kateman dan Tanah Merah mengenai krisis listrik di daerah mereka. Kita ingin mengetahui permasalahan sebenarnya dan apa langkah yang akan dilakukan pihak PLN mengatasinya," ungkap Iwan Taruna, Ketua Komisi III DPRD Inhil saat membuka hearing ini.


Sekretaris Kecamatan Kateman, Erwandi mengeluhkan, kebijakan pemadaman bergilir 1-1, bahkan sampai 24 jam termasuk padam total. Kondisi ini tentu saja sangat meresahkan masyarakat, khususnya pelanggan PLN. "Permasalahan seperti ini juga terjadi di daerah kami. Padahal mesin yang dimiliki pihak PT WIC katanya masih baru, tapi kenapa sudah mengalami gangguan dan alasan lainnya," sebut Camat Tanah Merah, Yuliargo.


Perwakilan masyarakat yang hadir saat itu menduga permasalahan yang melilit PLN di daerahnya ini, dikarenakan memang perusahaan listrik negara ini 'tidak becus' menangani pasokan listrik. Masyarakat juga mencurigai, mesin yang didatangkan dikatakan baru, tapi baru bebepapa bulan saja sudah rusak.


Menanggapi berbagai keluhan perwakilan masyarakat ini, Manager PT PLN Area Rengat, Armunanto mengatakan, beberapa kendala yang dialami pihaknya sehingga berimbas kepada pemadaman bergilir tersebut, diantaranya adalah defisit daya, dikarenakan

ketidakseimbangan kebutuhan daya di masyarakat dengan ketersediaan daya yang dimiliki pihaknya. "Memang mesin yang kami sediakan masih baru, akan tetapi ditengah perjalan mesin itu performancenya (kekuatan mesin) bermasalah, sehingga ada yang bloknya pecah dan segala macamnya," jawabnya.


Untuk diketahui, saat ini di Kecamatan Tanah Merah mengalami defisit daya sebesar 250 KW, dan untuk di Kecamatan Kateman mengalami defisit daya sebanyak 350 KW. (teu/rtc)

 







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE