Kamis, 10 September 2015|12:22:30 WIB
JAKARTA (RRN) - Menteri Luar Negeri Austria, Sebastian Kurz menyatakan bahwa negara-negara Barat harus melibatkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan sekutu Assad, Iran dan Rusia, dalam memerangi kelompok militan ISIS.
Selama ini, sebagian besar negara-negara Barat bersikeras Assad harus lengser sehingga perdamaian dapat kembali tercipta di Suriah. Sementara, Iran dan Rusia menilai Assad merupakan kunyi dari solusi untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama empat tahun.
"Kita perlu pendekatan umum yang pragmatis dalam hal ini termasuk keterlibatan Assad dalam memerangi teror ISIS," kata Kurz saat mengunjungi Teheran, Selasa (8/9).
"Menurut saya prioritasnya adalah perang melawan teror. Dan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kekuatan negara lain seperti Rusia dan Iran," kata Kurz. Pendapatnya ini serupa dengan komentar Presiden Iran Hassan Rouhani sebelumnya.
Sejumlah pejabat Uni Eropa secara pribadi mengatakan selama berbulan-bulan bahwa negara-negara Barat harus lebih berkomunikasi dengan Damaskus untuk memerangi ISIS, tapi hanya segelintir pejabat yang menyatakan pendapat ini di depan publik.
"Kita tidak boleh lupa atas kejahatan yang Assad lakukan, tetapi juga tidak melupakan pandangan pragmatis dan fakta bahwa di laga ini, kami ada di pihak yang sama," kata Kurz.
Meski dilaporkan mengalami kekalahan di sejumlah wilayah di Irak dan Suriah, kelompok militan ISIS masih mengendalikan sejumlah daerah di dua negara itu.
Laporan terbaru dari Sputniknews menyebutkan ISIS menculik 127 anak di Mosul, Irak, dan dikirim ke kamp pelatihan untuk mempelajari seluk beluk senjata dan operasi teroris.
Pada akhir Mei, ISIS menculik 500 anak di dua kota Irak dan diboyong ke basis mereka untuk dilatih berperang. Pada Juli lalu, sekitar 180 anak juga diculik di Mosul.
(ama/ama/fn)