Kamis, 10 September 2015|10:14:10 WIB
TEMBILAHAN (RRN) - Sejak diresmikannya beberapa bulan lalu, sampai saat itu kondisi kios dan los di Pasar Kayu Jati Tembilahan belum ditempati para pedagang. Bangunan itu seperti terbiar tanpa ada penghuninya. Tak kunjung ditempatinya bangunan itu, menurut beberapa pedagang ada sejumlah persoalan. Di antaranya karena di lokasi itu sepi pembeli. Sehingga mereka memilih untuk membuat los baru kecil-kecilan di sekitar bangunan baru tersebut.
“Bagaimana kita mau berjualan di sana, kalau pembelinya tidak ada. Solusinya kita harus berjualan di bagian sini (depan bangunan baru, red),” jawab Nel, salah seorang pedagang disana.
Dikatakan yang bersangkutan, pembeli lebih ramai belanja disekitar kios pasar ikan. Oleh karena itu sampai saat ini pedagang Pasar Kayu Jati atau yang diberi nama pasar umbut kelapa enggan menempati lokasi tersebut. Bangunan pasar yang dibangun pemerintah dan melibatkan CSR perusahan itu telah diresmikan Februari lalu. Namun sampai saat ini tidak ada ditempati, sehingga bangunan terlihat buruk dan berlumut.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Fahrolrozy, tidak terlalu mempersoalkannya. Menurut dia, ditempati atau tidak itu haknya pedagang. “Itu terserah pedagang. Yang jelas pemerintah telah menyediakan lokasi,” jawab mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Inhil itu.
Tata cara penempatan kios dan los lokasi bangunan pasar, kata Pahrolrozy dilakukan secara adil dan terbuka. Artinya tidak ada pengaturan di sana, secara bergantian pedagang mencabut undian yang telah disediakan panitia. “Walaupun tak dimanfaatkan uang sewa lapak dagangan tetap kami tagih. Itu wajib untuk mereka bayar, karena sudah menjadi kesepakatan bersama,” tegasnya. (teu/rpg)