Selasa, 28 Januari 2020|14:04:40 WIB
RADARRIAUNET.COM: Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Luar Negeri mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning bagi warga negara Indonesia yang hendak ke China.
Hal itu menyusul persebaran virus corona dari Wuhan, China ke sejumlah negara. Hingga kini, dilaporkan 80 orang meninggal dunia dan 2.744 orang lainnya terinfeksi dan masih menjalani perawatan intensif.
"Kementerian Perhubungan sudah melarang maskapai melakukan penerbangan dari dan ke Wuhan. Bahkan jika perlu, untuk sementara waktu perlu juga dipertimbangkan pelarangan penerbangan dari dan ke seluruh wilayah China," kata pria yang akrab disapa Bamsoet ini melalui keterangan tertulis, dilansir dari CNN Indonesia, Senin (27/1).
Ia pun merujuk sikap pemerintah Inggris dan Amerika Serikat yang telah mengeluarkan travel warning bagi warga negara mereka masing-masing. Bahkan, ia mendorong, agar sementara waktu pemerintah mengeluarkan larangan bagi warga negara China yang hendak pergi ke Indonesia. Hal itu menyusul belum adanya vaksi yang dapat mengobati penyakit ini.
"Memang hingga kini di Indonesia belum ada korban yang positif terinfeksi Corona. Namun bukan berarti kita tak boleh mengendurkan kewaspadaan,” kata dia.
Ia menambahkan, kemampuan virus corona untuk menyebar sangat kuat. Berbeda dengan SARS yang hanya bisa menyebar setelah masa inkubasi, virus corona justru dapat menyebar pada saat masa inkubasi.
Lebih jauh, ia menuturkan, thermal scanner atau alat pendeteksi tubuh yang telah disiagakan di 135 pintu masuk negara tidak bisa menjamin Indonesia dapat terbebas dari virus ini. Sebab, thermal scanner hanya mendeteksi suhu tubuh untuk menilai dugaan awal orang yang terkena virus Corona.
Sementara, orang yang masih dalam masa inkubasi virus, ketika suhu tubuhnya belum naik dan masih normal, bisa lolos dari thermal scanner.
"Masa inkubasi virus Corona mencapai dua minggu hingga munculnya gejala penyakit berupa demam dan lain sebagainya. Seseorang yang merasa sehat, bisa saja sebenarnya di dalam tubuhnya ia sedang terkena virus Corona," ujar politisi Partai Golkar ini.
Karena itu, menurut Bambang, mengeluarkan travel warning dan mencegah sementara waktu kunjungan wisatawan China ke Indonesia dinilai sebagai pilihan terbaik. "Pilihan yang bijaksana guna melindungi rakyat Indonesia dari dampak penyebaran virus yang mematikan ini," ucap dia.
Maskapai Indonesia Stop
Diberitakan pula, maskapai Indonesia untuk sementara waktu tidak akan terbang ke Wuhan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona. Hal itu merupakan tindak lanjut NOTA G0108/20 yang diterbitkan International Notam Office Beijing.
NOTA G0108/20 menjelaskan, Bandar Udara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate, kecuali untuk penerbangan darurat mulai Kamis (23/1/2020) pukul 18.00 WIB sampai Minggu (2/2/2020) pukul 22.59 WIB.
Oleh karena itu penerbangan dari Indonesia menuju Kota Wuhan akan dialihkan ke kota lain di China. Saat ini, ada dua maskapai nasional dengan rute penerbangan ke Kota Wuhan, yakni Sriwijaya Air dan Lion Air.
Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara saat ini juga tengah melakukan antisipasi penyebaran virus corona melalui jalur penerbangan.
“Kami telah melakukan koordinasi intensif kepada seluruh maskapai penerbangan di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti dalam keterangan tertulis.
Ia melanjutkan, koordinasi itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus corona masuk Indonesia melalui aktivitas penerbangan.
Dirjen Perhubungan Udara juga telah mengeluarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara melalui Direktur Keamanan Penerbangan Nomor: SE.001/DKP/I/2020 tanggal 20 Januari 2020.
RR/kps/cnni/zet