Senin, 27 Januari 2020|12:29:38 WIB
RADARRIAUNET.COM: Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan Indonesia saat ini dalam situasi Siaga Satu terkait virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
"Aku akan cek semua termasuk pintu-pintu masuk negara, kita udah siaga satu ini, nggak ada tidurnya, jadi tenang, saya bekerja membantu masyarakat untuk tidak usah khawatir," kata Terawan dikutip dari situs resmi Kemenkes, Jumat (24/1).
Dilansir dari CNN Indonesia, Terawan mengatakan pihaknya terus memantau potensi-potensi penyebaran virus corona. Terawan mengatakan dirinya juga langsung mengecek ke lapangan setelah karyawan Huawei di Gedung BRI 2 diduga terjangkit virus corona pada Kamis (23/1).
"Saya begitu dapat berita langsung saya cek, terjadi dimanapun saya akan pantau. Percayalah, pemerintah berdiri untuk menjaga kepentingan semua rakyat," katanya.
Terawan juga memastikan pihaknya meningkatkan kewaspadaan dengan pengecekan pengunjung di bandara maupun pelabuhan pintu masuk melalui alat pengukur suhu.
Hal ini merupakan langkah antisipasi untuk tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari China maupun negara lain yang terjangkit virus tersebut.
"Kami waspadai, apakah dia kena tanda flu bisa terlihat karena semua peralatan di bandara itu siap 24 jam maupun di pelabuhan laut maupun darat," imbuhnya.
Sementara itu, Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso pada Jumat pagi dilaporkan mengisolasi satu pasien terduga terjangkit virus corona. Orang yang diduga alias suspect virus ini diketahui telah bepergian ke wilayah China dan pulang ke Indonesia pada Rabu (22/1).
Pihak rumah sakit mengatakan tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kondisi suspect. Dibutuhkan waktu 2-3 hari sampai penelitian selesai.
Hingga saat ini, China mengonfirmasi 26 orang meninggal akibat virus corona dan yang terinfeksi mencapai 830 orang. Gejala yang dialami terduga Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso adalah demam di atas 38 derajat, radang tenggorokan disertai flu dan batuk.
"Ketika masuk RS sudah demam diatas 38 derajat, radang tenggorokan dan flu batuk," ujar Pompini Agustina, Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI, Jumat (24/1).
Pihaknya mengatakan tengah melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui kondisi suspect. Dibutuhkan waktu 2-3 hari sampai penelitian selesai. "Sudah masuk ruang isolasi dan saat ini sedang uji laboratorium untuk mengetahui lebih lanjut apa pasien benar-benar terkena Corona Virus atau tidak. Kita ambil sample dahak dan cairan dalam hidung untuk penelitian," katanya.
Suspect saat ini masih dirawat di ruang isolasi sambil menunggu hasil laboratorium untuk penanganan lebih lanjut.
RSPI Sulianti Saroso mengaku sudah menyiapkan ruang isolasi untuk menangani kasus penyebaran infeksi korona. Kamar isolasi dikatakan RSPI dinyatakan bebas dari penyebaran virus dan bakteri.
"Kami punya ruang isolasi berisi 11 kamar yang aman untuk pasien dan petugas, ruangan aman dari penyebaran virus karena tidak ada udara keluar, dipastikan steril," ujar Dyani Kusumowardhani, Direktur Medik dan Keperawatan RSPI.
RSPI juga menyiapkan sub spesialis infeksi yang siap menangani terduga pasien infeksi korona. Pihak rumah sakit mengimbau kepada warga yang baru saja bepergian dari wilayah endemik untuk memeriksakan kondisinya ke rumah sakit.
"Terutama jika baru saja pulang dari Cina, diharapkan memeriksa kondisinya," katanya.
RR/cnni/zet