Rabu, 09 September 2015|14:26:48 WIB
RADAR FEMALE - Menonton televisi idealnya menurut para ahli pendidikan cukup dua jam saja dalam sehari bagi anak-anak yang masih sekolah.
Tapi praktiknya kadang-kadang tak semudah itu mengatur anak-anak untuk waktu ideal menonton televisi bagi mereka. Apalagi kini banyak stasiun televisi yang beroperasi hampir 24 jam sehari. Akibatnya anak jadi punya alasan untuk menonton lagi dan lagi.
Padahal hal itu sangat berbahaya untuk mereka. Sebuah penelitian membuktikan bahwa tambahan satu jam saja waktu untuk menonton televisi bisa berisiko terjadinya penurunan nilai akademis anak saat ujian.
Ini dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menghabiskan waktu untuk kegiatan di depan layar itu.
Tak hanya televisi kegiatan depan layar yang dimaksud termasuk pula bermain komputer, bermain internet dan gadget.
Dalam sebuah studi yang melibatkan 800 pelajar berumur 14 sampai 15 tahun, peneliti dari Universitas Cambridge, menyimpulkan bahwa aktivitas fisik tidak memberikan dampak apa-apa kepada nilai akademik.
Namun, dalam penelitian ini, para peneliti diminta untuk memperhatikan para pelajar dari waktu ke waktu untuk melihat perilaku mereka yang berdampak kepada prestasi pelajar-pelajar ini.
Para peneliti tersebut lebih lanjut mengatakan, jika terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar, hal itu akan dapat menurunkan prestasi akademik pelajar itu.
•
"Kita baru mengukur hal ini pada tahun ke-10, namun studi ini dapat menjadi potret dari perilaku para pelajar tersebut, jadi layak bagi kita untuk mengatakan bahwa waktu yang dihabiskan oleh para pelajar di depan layar televisi dapat mengurangi nilai mereka," kata Kirsten Corder, peneliti dari Cambridge's Centre for Diet and Activity Research seperti dikutip channelnewsasia.
Studi itu, diterbitkan dalam International Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, menemukan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan para pelajar di depan layar kaca adalah empat jam setiap harinya.
Satu jam ekstra yang dihabiskan di depan televisi atau komputer pada pelajar berumur 14,5 tahun, dapat dihubungkan dengan penurunan 9,3 poin nilai ujian mereka, dan sedangkan bagi pelajar berumur 16 tahun, ulangan mereka dapat turun hingga dua poin, misalnya dari B menjadi D.
Berbeda dengan teman mereka yang sering menghabiskan waktu di depan layar, pelajar yang menghabiskan satu jam ekstra dalam mengerjakan pekerjaan rumah atau PR serta membaca, cenderung mendapatkan nilai yang baik, yakni mendapatkan 23.1 poin lebih dibandingkan teman-temannya.
Para peneliti menjelaskan, penelitian lebih jauh dibutuhkan untuk mengonfirmasi efek negatif itu.
Mereka menyarankan bagi para orang tua untuk terus mengawasi jam yang dihabiskan anak-anaknya di depan layar kaca.
Sementara itu, di dalam penelitian lainnya, para peneliti menemukan bahwa televisi menjadi alasan terbesar atas menurunnya nilai ujian pelajar. (utw/utw/fn)