Jumat, 22 November 2019|15:44:12 WIB
RADARRIAUNET.COM: Dua peristiwa banjir dilaporkan melanda dua daerah di Provinsi Sumatera Barat, hampir secara berbarengan pada Rabu (20/11) malam. Dua daerah yang dilanda banjir tersebut masing adalah Kabupaten Agam dan Solok Selatan.
Pertama adalah banjir bandang yang menghantam kawasan pemukiman penduduk di Galapung, Tanjung Sani, Kabupaten Agam. Akibat peristiwa ini belasan rumah warga, satu masjid dan satu madrasah terdampak banjir yang bercampur lumpur tersebut.
Sedangkan banjir yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, dikabarkan menyebabkan sebanyak 2.959 jiwa dari 631 Kepala Keluarga terdampak banjir yang terjadi Rabu malam (20/11) tersebut.
Dilansir dari laman TribunPadang.com, Kamis (21/11) dilaporkan bahwa akses jalan di Galapung, Tanjung Sani tertutup material longsor menyusul banjir dan longsor atau banjir bandang melanda daerah itu.Sebelumnya, material longsor ini menutupi badan jalan sepanjang 100 meter dengan ketinggian mencapi 10 meter lebih.Akibat longsor dan banjir di Galapuang, Tanjung Sani, Agam ini, 13 rumah, satu madrasah dan satu rumah ibadah masjid menjadi rusak.
"Di daerah Galapuang, Tanjung Sani terjadi banjir dan longsor yang menyebabkan 13 rumah, satu madrasah dan satu masjid menjadi rusak," kata Camat Tanjung Raya, Handria Asmi.
Handria Asmi menambahkan, sejak Rabu malam sudah dilakukan upaya membersihkan material. Namun upaya tersebut terhenti karena masih hujan dan penerangan yang minim.
"Tadi malam sudah kita lakukan pembersihan material, namun karena kondisi cuaca yang masih hujan dan ditambah penerangan tidak ada maka dihentikan. Pagi ini dilanjutkan," kata Handria.
Handria mengatakan, selain melakukan pembersihan material longsor, pihaknya juga sekaligus akan melakukan pendataan kerusakan baik rumah maupun areal pertanian dan kerugian lainnya.
Banjir di Solok Selatan
Sementara itu, banjir yang melanda wilayah Kabupaten Solok Selatan menyebabkan sebanyak 2.959 jiwa dari 631 Kepala Keluarga terkena dampak banjir tersebut.Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Richi Amran, mengatakan, sebanyak 230 jiwa terpaksa mengungsi karena banjir."Pada Rabu malam atau saat terjadi banjir ada yang mengungsi sebanyak 320 jiwa, tetapi saat ini sudah kembali normal lagi," katanya seperti dikutip laman Antara, Kamis (21/11).
Dia mengatakan, untuk Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh ada empat Nagari yang terdampak yaitu Pakan Rabaa Timur 90 jiwa dari 30 kepala keluarga.Selanjutnya di Pakan Rabaa 272 jiwa dari 65 kepala keluarga, Pakan Rabaa Utara 30 KK dengan 90 jiwa.Sedangkan di Kecamatan Sungai Pagu sebanyak 2.507 jiwa dari 506 kepala keluarga yang tersebar di tiga Nagari yang terdampak banjir.Yang paling banyak terdampak banjir katanya, terdapat Nagari Pasar Muaralabuh dengan 450 kepala keluarga dengan 2.252 jiwa.
Selanjutnya Nagari Pasir Talang Selatan yang terdampak 55 kepala keluarga dengan 250 jiwa serta Nagari Pulakek satu kepala keluarga yang terdapat lima orang didalamnya.Dia menyebutkan, untuk rumah warga yang terdampak banjir sebanyak 924 unit yang terendam, sekolah empat unit dan masjid tiga unit serta dua jembatan rusak."Untuk kerugian akibat banjir Rabu malam yang sudah masuk rekap kami sebesar Rp589 juta," katanya.
Berdasarkan data yang sudah ada katanya, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan ke BPBD Provinsi.Untuk saat ini katanya, Pemerintah Daerah membantu pembersihan lokasi dan menyediakan makan siang untuk korban di Pinti kayu bagi 90 jiwa yang terdampak."Korban di Kampung Tarandam pagi tadi kami sudah menyalurkan bantuan sarapan 1.000 bungkus," ujarnya.
Untuk bantuan tenda katanya, saat ini belum diperlukan, karena tidak ada kerusakan rumah permanen dan semalam hanya banjir genangan di mana saat ini sudah kering dan normal kembali.
RR/ant/trb/zet