Selasa, 19 November 2019|12:32:03 WIB
RADARRIAUNET.COM: Polisi menyebut kelompok tersangka teroris terkait aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, berniat mendirikan negara sendiri."Mereka ingin mendirikan negara sendiri. Masa orang Indonesia tidak tahu menyanyikan 'Indonesia Raya', Pancasila juga tidak tahu. Tadi juga ada yang mengaku menyesal," kata Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto di Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, sebagaimana dilansir detik.com, Senin (18/11).
Kelompok tersangka teroris yang ditangkap Densus 88/Antiteror menurut Kapolda merupakan kelompok terlatih."Kelompok ini kelompok yang melakukan pengajian khusus, jumlahnya tertentu, orang-orangnya tertentu. Ada yang memiliki kemampuan merakit, ada yang mempunyai kemampuan merekrut," jelas Agus.
"Rata-rata masih pada muda," kata Agus.
Dari penangkapan tersangka teroris dari berbagai wilayah di Sumut dan Aceh, polisi berhasil mengamankan rangkaian bom, bahan peledak yang sudah diracik, senjata api rakitan, senapan angin, panah, dan senjata tajam berjenis sangkur.Para terduga teroris ini diketahui melakukan pelatihan di daerah Kabupaten Karo, Sumut.
26 Terduga Teroris Ditangkap
Menurut Kapolda, penangkapan terhadap kelompok terduga teroris di Medan, Sumatera Utara (Sumut), terus dilakukan. Hingga saat ini sudah 26 orang terduga teroris yang ditangkap."Perkembangan informasi penanganan kasus total ada 26 tersangka, yang 3 meninggal dunia," kata Irjen Agus Andrianto.
Para tersangka ditahan di dua tempat. Lima ditahan di Mako Brimob Polda Sumut, sedangkan sisanya di Mapolda Sumut."Tiga lagi dalam proses penyidikan," jelasnya.
Pemeriksaan terhadap tiga terduga yang baru diamankan menjalani pemeriksaan di Mapolda Sumut. Dari tiga terduga teroris yang berhasil ditangkap, satu di antaranya dikabarkan ditembak. Ketiganya berinisial C yang merupakan bendahara, kemudian HB dan HI. Mereka ditangkap dari lokasi berbeda.Mereka yang ditangkap adalah terduga yang berjanji bertemu dengan tiga orang terduga yang ditangkap di Hamparan Perak pada Minggu.
Bomber dimakamkan
Sementara itu jenazah Rabbial Muslim Nasution, pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumut, akhirnya dimakamkan. Warga tampak mengikuti pemakaman di TPU Sei Sikambing, Medan Petisah, Medan.
Berdasarkan pantauan, sekitar pukul 19.30 WIB, jenazah Rabbial tiba di TPU Sei Sikambing menggunakan mobil ambulans. Warga yang tahu tentang pemakaman, ramai-ramai ke lokasi.Tampak juga, ayah kandung dari Rabbial, Irwansyah. Dia duduk di sebelah makam anaknya sambil berdoa bersama warga yang mengantarkan jenazah.Jenazah sempat disalatkan di musala Taqwa, Jalan Jangka, Kelurahan Sei Putih Barat.
"Prosesi pemakaman berjalan dengan lancar. Masyarakat nampak ramai juga yang menghadiri. Kita tetap menunaikan kewajiban untuk menguburkan jenazah. Tidak ada yang keberatan," kata Kepala Lingkungan 3 Ardiansyah Putra kepada wartawan."Tadi permintaan keluarga dan warga minta agar jenazahnya di salatkan di musala. Kita siapkan semuanya dan tunaikan," sebut Ardiansyah.
Atas nama keluarga Rabbial, Ardiansyah menyampaikan permohonan maaf kepada korban, masyarakat, pemerintah terkait aksi yang dilakukan Rabbial."Mewakili keluarga, mohon maaf yang sebesarnya terutama keluarga korban, masyarakat dan pemerintah atas tindakan yang dilakukan almarhum," tuturnya.
Seperti diberitakan, Rabbial Muslim Nasution meledakkan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11). Menggunakan jaket ojek online, pria berusia 24 tahun itu terpantau masuk ke Mapolrestabes Medan sekitar pukul 08.15 WIB.
Petugas jaga meminta Rabbial membuka jaket, tasnya ikut diperiksa. Tapi tak ada benda yang mencurigakan.Rabbial pun masuk ke Mapolrestabes Medan hingga ke halaman dekat kantin ruang SKCK. Sekitar pukul 08.45 WIB, Rabbial meledakkan bom yang disebut polisi dililitkan ke tubuhnya.
RR/dtc/zet