Selasa, 08 September 2015|12:30:55 WIB
RADAR TEKNO - Perhelatan pameran teknologi IFA 2015 yang tengah berlangsung di Jerman turut diramaikan ponsel anyar besutan ZTE. Pabrikan asal China ini memboyong ponsel model Axon untuk pasar global.
Dikutip awak media dari Phone Arena, Sabtu (5/9/2015), ponsel tersebut bernama Axon Elite. Secara spesifikasi nyaris mirip dengan saudaranya Axon Pro dan Lux yang diumumkan kehadirannya Juli lalu di Amerika Serikat.
Axon Elite yang termasuk ponsel papan atas ZTE ini punya layar 5,5 inch resolusi QHD. Mengusung prosesor Qualcomm Snapdragon 810 dan RAM 3 GB. ZTE membekali ruang penyimpanan internal 32 GB dan baterai berkapasitas 3000 mAh.
Untuk kebutuhan selfie, ponsel ini dilengkapi kamera depan 8MP. Sementara di belakang ada dual camera 13 MP + 2 MP. Fitur unggulan lain yang dipunyai Axon Elite terletak pada sensor biometrik untuk membuka perangkat. Tak hanya sensor sidik jari, ZTE menambahkan voice control dan pemindai mata.
Di pasar Eropa, ZTE membandrol ponsel ini seharga 420 euro atau sekitar Rp 6,6 juta. Rencananya Axon Elite mulai melenggang pada 24 September di Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris.
Selanjutnya pemasarannya bakal meluas ke pasar Asia Tenggara, seperti Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Sayang tidak ada informasi apakah ponsel flagship ZTE ini bakal mampir di Indonesia.(fyk/fyk/fn)
Uji Produk
Fujifilm X30, Asyik Dipakai Memotret Kala Liburan
RADAR TEKNO Kamera saku memang masih belum sepi peminat, meski kamera smartphone saat ini punya kualitas yang semakin baik. Sebagai buktinya, para produsen kamera masih sangat rajin menghadirkan varian baru kamera saku ke konsumen. Seperti misalnya, Fujifilm yang mendatangkan Fujifilm X30 sebagai pengganti Fujiflm X20.
Satu point yang menjadi daya tarik Fujifilm X30 adalah desain bodi barunya. Setidaknya, ini langsung memberikan kesan yang lebih segar dibandingkan generasi lawasnya X10 dan X20 yang punya desain mirip.
Ukuran bodi diperbesar. Handgrip pun turut diubah dengan rancangan yang lebih menonjol dan sangat pas di genggam tangan. Patut diakui, rombakan bodinya ini membawa pengaruh besar pada ergonominya karena semakin nyaman untuk digunakan.
Lensa yang dibawanya masih sama dengan X20 yaitu lensa Fujinon 28mm dengan diafragma F/2-2.8. Lensanya tersebut punya kemampuan zoom optical 4x yang setara dengan lensa 28mm-112mm. Cukup untuk mengakomodir beragam kebutuhan fotografi dari foto landscape hingga portrait.
Untuk mempermudah Anda melakukan pengaturan, di lensanya ini juga telah dilengkapi dengan cincin putar yang bisa diatur dengan beberapa opsi pengaturan untuk mempermudah dan lebih cepat mengakses pengaturan kamera.
Pembaruan selanjutnya kemudian bisa dilihat di sektor jendela bidik. Menggantikan jendela bidik optical yang digunakan X20, X30 kini dilengkapi dengan jendela bidik elektronik XGA OLED.
Kualitas jendela bidiknya juga tergolong baik dengan tampilan yang cukup tajam dan jelas berkat tingkat kerapatan pixelnya yang mencapai 2.360.000 titik.
Fujifilm juga melengkapi X30 dengan layar fleksibel berukuran 3 inci. Beberapa tombol yang menempel dibodinya meski berukuran cukup kecil tapi masih cukup nyaman dan mudah untuk ditekan.
Performa standar
Meski punya desain baru, sayangnya X30 tidak mendapatkan peningkatan spesifikasi. Spesifikasinya sama persis dengan X20 yang dipersenjatai sensor X-Trans II CMOS 12 megapixel berukuran 2/3 inci dengan prosesor EXR II.
Dari hasil pengujian yang dilakukan ketika membawanya untuk berlibur dan hunting foto dengan model, hasil fotonya di kondisi luar ruangan dengan pencahayaan yang ideal tergolong sangat memuaskan.
Foto yang dihasilkan terlihat tajam dengan warna dan tingkat kontras yang cukup akurat di pengaturan ISO rendah. Hasil foto pun kini bisa lebih menarik dengan adanya tambahan satu mode Film Simulation baru yaitu Classic Chrome.
Kinerja autofocus juga terasa cepat dan akurat di kondisi pencahayaan ideal. Di kondisi lowlight, kinerja autofocusnya memang akan terasa lebih lambat namun untunglah sistem autofocusnya tetap bisa mengunci focus dengan tepat. Selain itu, untuk Anda yang gemar memotret objek dengan jarak dekat, fitur macro X30 juga sangat baik.
Kendali Noise Cukup Baik
Memotret di ISO tinggi memang menjadi salah satu musuh utama kamera saku dengan sensor kecil. Kendati demikian, kemampuan X30 menangani noise di ISO tinggi tergolong cukup baik. Di ISO 800 foto yang dihasilkan terlihat nyaris tanpa noise.
Di ISO 1600 meski noise mulai nampak tapi hasil foto masih tetap terlihat tajam dengan kualitas yang tetap terjaga. Dan naik ke pengaturan ISO 3200, hasil fotonya pun masih cukup layak untuk dicetak dalam ukuran kecil atau digunakan sebagai gambar di internet meski noise mulai cukup mengganggu dibarengi dengan turunnya ketajaman dan akurasi warna.
ISO 3200
Ideal Sebagai Teman Liburan
Satu keunggulan dari Fujifilm X30 adalah daya tahan baterainya. Saat digunakan, X30 mampu menghasilkan foto sekitar 400 foto baru baterainya minta untuk diisi ulang. Cukup memadai sebagai teman liburan Anda. Selain itu, dengan tambahan modul WiFi, Anda pun bisa langsung memindahkan hasil foto langsung ke smartphone atau tablet untuk langsung dibagikan.(dnc/fn)