Senin, 07 September 2015|12:55:27 WIB
JAKARTA (RRN) - Seorang pria Muslim Thailand yang diduga terlibat dalam kasus bom di kuil Erawan pada 17 Agustus lalu, Kamarudeng Saho, dibekuk di rumahnya di Sungai Kolok, Narathiwat, Thailand selatan, pada Selasa (1/9).
Dilaporkan Bangkok Post, Kamis (3/9), Saho langsung diterbangkan dengan helikopter ke ibu kota dan mendekam fasilitas militer sejak Rabu (2/9) sore.
Juru bicara kepolisian, Prawut Thawornsiri, mengatakan bahwa para penyelidik menemukan jejak Saho karena pernah berhubungan melalui sambungan telepon dengan seorang tersangka lain, Wanna Suansan alias Maisaroh.
Hingga berita ini diturunkan, Wanna adalah satu-satunya tersangka bom Bangkok yang berkewarganegaraan Thailand. Wanna dan suaminya yang seorang warga Turki, Emrah Davutoglu, kini disinyalir sedang berada di Turki. Pihak kepolisian telah merilis surat penangkapan mereka.
Sebelumnya, Thailand telah menangkap dua tersangka warga negara asing.
Tersangka terbaru ditangkap pada Selasa. Ia tinggal di Nong Chok, Bangkok, di daerah yang sama dengan apartemen tersangka pertama yang ditangkap pada Sabtu lalu.
Di apartemen tersangka yang ditangkap Sabtu lalu, polisi menemukan tumpukan paspor palsu, TNT, C4, dan pupuk. Pada bahan peledak itu, polisi mengatakan bahwa mereka menemukan sidik jari tersangka kedua.
Meski mengatakan bahwa kedua tersangka yang ditangkap adalah orang asing, polisi tidak menginformasikan identitas mereka, baik nama maupun kebangsaan.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang menewaskan 20 orang tersebut.
Bom meledak di kuil Erawan di pusat kota Bangkok pada 17 Agustus lalu, menewaskan 20 orang. Sebanyak 14 diantaranya adalah warga asing, termasuk seorang warga negara Indonesia. (stu/fn)