Kamis, 16 Mei 2019|11:26:27 WIB
Jakarta : Gula disebut mampu membuat nyamuk enggan menggigit dan menghisap darah manusia. Penelitian terbaru menemukan, asupan gula yang diberikan pada mereka membuat nyamuk malas menggigit manusia.
Gula membuat protein dalam nyamuk tidak lagi tertarik pada darah manusia. Artinya, manusia dapat terhindar dari gigitan nyamuk yang membuat gatal, mengganggu, dan juga berpotensi menyebarkan penyakit seperti demam berdarah, malaria, dan Chikungunya.
"Jika Anda dapat menghindari nyamuk tertarik pada manusia, Anda dapat mengurangi kemungkinan manusia terinfeksi oleh virus," kata peneliti dari University of Milan Paolo Gabrieli, seperti sitat CNN Indonesia.
Studi yang dipublikasikan di PLOS Biology ini mengamati perilaku nyamuk harimau Asia atau Aedes albopictus yang berasal dari Asia Tenggara dan sudah menyebar ke negara tropis di seluruh dunia.
Nyamuk ini sangat tertarik dengan darah manusia yang tinggal di perkotaan dan dapat menyebarkan penyakit demam berdarah, Chikungunya, demam kuning, dan zika. Selain memakan darah manusia untuk mengembangkan telur, nyamuk ini juga memakan gula dari nektar atau getah tanaman.
Peneliti lalu melihat pengaruh gula tambahan terhadap perilaku nyamuk menggigit darah manusia.
Hasilnya, peneliti menemukan nyamuk betina muda tidak tertarik pada darah manusia setelah mereka mengonsumsi gula. Efek ini berlangsung cukup lama yakni sekitar 5-6 hari.
Hasil penelitian ini dinilai dapat menjadi pintu untuk menekan perilaku nyamuk menggigit manusia dengan cara tidak mematikannya. Ini dapat berefek pada penurunan tingkat penularan penyakit sehingga membuat jumlah kematian akibat gigitan nyamuk berkurang.
RRN/CNNI