Anda Ingin Bahagia Berumah Tangga, Simak Berikut Ini.

Anda Ingin Bahagia Berumah Tangga, Simak Berikut Ini.

Kamis, 03 September 2015|15:04:25 WIB




RADAR FEMALE - Tahukah Anda bahwa angka perceraian di negara kita semakin meningkat setiap tahunnya? Angka perceraian yang tinggi ini bukan tanpa sebab karena banyak faktor yang mempengaruhi.


Beberapa alasan umum orang bercerai nampaknya berakar pada masalah yang sama, seperti ketidakcocokan, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan orang ketiga.


Alasan umum ini tentu saja bukan menjadi satu-satunya pemicu utama karena masih ada juga beberapa alasan lainnya. Jika Anda mampu menghindari pemicu dari segala masalah ini dan menemukan solusi yang tepat saat masalah ini muncul, maka nasib rumah tangga Anda akan dapat terselamatkan.


Berikut ini kami ulas tentang beberapa alasan umum mengapa sepasang suami istri harus mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka.
Ketidakcocokan pendapat serta visi


Spekulasi mengenai kata ‘ketidakcocokan’ lebih mengarah pada kegagalan kedua belah pihak dalam berkompromi dan saling mengerti satu sama lain.


Kedua belah pihak sebenarnya bisa memperjuangkannya jika mereka mau. Namun keegoisan dan kejengkelan yang bertumpuk membuat pasangan suami istri menyerah dan memutuskan berpisah.


Di sini ada baiknya Anda dan pasangan tidak terlalu terburu-buru menikah. Ini supaya Anda dan pasangan bisa mengerti karakter masing-masing lebih jauh. Saat Anda menikah, ingatlah bahwa Anda tak hanya menerima kelebihan pasangan, namun Anda harus menerima kekurangannya. Pertanyaannya, sudahkah Anda dan pasangan siap untuk menerima segala kekurangan masing-masing?
Perlu diingat juga, bahwa lebih baik Anda menghabiskan waktu satu atau dua tahun dengan orang yang salah, daripada menghabiskan waktu puluhan tahun atau seumur hidup dengan orang yang salah.


Situasi ekonomi


Memang tradisi kita  menganggap bahwa pria adalah kepala rumah tangga sumber utama penghasilan keluarga. Namun Anda harus melihat kondisi, apabila kondisi finansial suami Anda sedang down dan tidak berpendapatan cukup, maka Anda perlu untuk menaikkan semangatnya lagi, bukan malah makin memojokkannya.


Orang ketiga


Tak dapat dipungkiri, perselingkuhan merupakan masalah yang sudah menjadi budaya dalam berumah tangga. Banyak suami yang menyeleweng dengan perempuan lain dan begitu pula sebaliknya.


Perselingkuhan rentan terjadi karena salah satu pihak tidak siap menerima kekurangan pihak yang lain, entah itu si istri atau si suami. Logikanya bila kedua belah pihak saling mencintai, maka mereka akan berusaha untuk tidak menyakiti satu sama lain. Namun dalam sebuah perkawinan, cinta saja tidak cukup.


Anda dan pasangan pasti akan memasuki masa jenuh setelah bertahun-tahun lamanya satu rumah, satu atap, dan satu ranjang. Maka dari itu, di sini komitmen memegang peran vital.


Coba tilik kembali kebiasaan Anda dan pasangan, sudahkah menghargai sebuah janji atau komitmen dalam hal-hal kecil? Bila dalam hal yang sifatnya sepele saja Anda dan pasangan masih belepotan dalam berkomitmen, lantas bagaimana jadinya apabila mengarungi bahtera rumah tangga kelak?


KDRT


Dari semua potensi masalah yang akan timbul, KDRT merupakan masalah yang paling serius. Jika Anda sedang menjalani abusive relationship atau pasangan Anda kerap menyakiti Anda secara fisik dan mental sebelum menikah, maka percayalah, ia tak akan pernah berubah.


Jika Anda merasa mencintainya dan berat untuk melepaskannya, ingatlah bahwa di atas itu semua Anda harus menghargai dan mencintai diri Anda sendiri. Orangtua Anda membesarkan diri Anda supaya bisa bahagia, bukan untuk disakiti. Yakinlah bahwa Anda bisa dan layak mendapatkan pasangan yang bisa menghormati dan membahagiakan Anda lahir dan batin. (stv/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE