Warganya Tak Mampu Berobat ke Rumah Sakit, Lurah Langsung Respon
cakaplah pic

Warganya Tak Mampu Berobat ke Rumah Sakit, Lurah Langsung Respon

Senin, 15 April 2019|11:21:12 WIB




PELALAWAN : Lurah Kerinci Timur Edi Arifin merespon cepat dengan mendatangi warganya, Rosita (50) merupakan keluarga miskin tak mampu berobat ke rumah sakit yang berdomisli di Gang Pelita Damai, Jalan Pelita.

Kedatangan Lurah ini disambut suka cita oleh pihak keluarga, Ahad (14/4/2019) sekira pukul 18.30 WIB. Pasalnya, kedatangan orang nomor satu di Kelurahan Kerinci Timur ini, selain memberikan sedikit bantuan, juga membukakan jalan untuk membantu surat menyurat sebagai syarat pembuatan  BPJS.

Tampak lurah, duduk langsung disisi Rosita yang terbaring lemas di kediaman rumah keluarganya. Sesekali tampak pula Lurah menanyakan ikhwal penyakit yang diidap, namun tak sepata kata pun keluar dari mulut ibu rumah tangga ini.


Meskipun demikian, Lurah mendapatkan penjelasan langsung dari pihak keluarga. Dimana Rosita sudah lama, mengindap penyakit tumor usus hingga perut membengkat dan saat ini tidak memiliki biaya untuk berobat.

"Sesungguh pihak keluarga tak punya biaya berobat ke rumah sakit, tidak itu saja BPJS pun tak ada," terang keluarga, seperti sitat Cakaplah, Senin (15/4/2019).

Mendengar penjelasan ini, Lurah berjanji akan membantu mengurus pembuatan kartu BPJS. "Besok Senin datang ke kantor, kita buat surat domisili dan surat keterang tidak mampu sebagai syarat pembuatan kartu BPJS," tandas Lurah.


Diberitakan sebelumnya, Rosita (50) merupakan salah satu warga tak mampu di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tak bisa berobat ke Rumah Sakit lantaran tak memiliki biaya. Walhasil, ibu rumah tangga yang memiliki tujuh anak ini terpaksa berobat menggunakan jasa dukun kampung.

Setidaknya, inilah menjadi salah satu potret keluarga miskin yang seharusnya, mendapat pengobatan gratis baik dari pemerintah daerah berupa program Pelalawan Sehat maupun program dari pemerintah pusat berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Namun apa hendak dikata, program yang sesungguhnya menjadi hak dia dari pemerintah justru tidak didapatkan. Kini Rosita harus terbaring lemah dan tak berdaya hanya mendapatkan pengobatan dari dukun kampung. Dengan harapan, agar cepat sembuh dari penyakit yang ia derita sudah tiga bulan lamanya.

Wartawan mencoba mendatangi rumah Rosita yang tinggal di rumah petak yang ia sewa di dekat Gang Pelita Damai, Jalan Pelita Kelurahan Kerinci, kecamatan Pangkalan Kerinci, kabupaten Pelalawan.


Rosita, kala itu tidak bisa berbicara banyak, hanya terlihat terbaring lemas dengan perut membuncit. Saat dijumpai terlihat pula seorang dukun kampung, mengusap-ngusap tiga lembar daun yang dibasahin air dicampur ke sekujur tubuhnya.

Salah seorang keluarganya bernama Muhdiyat (42) mengatakan bahwa Rosita mengalami penyakit dibagian usus hingga perut membengkak.

"Sudah tiga bulan, dideritanya, namun sebulan terakhir ini yang paling parah, hingga perut membengkak," ujar Muhdyiat.


Namun lantaran tidak memiliki uang kata Muhdyiat apalagi suami Rosita hanya penjual Batagor keliling dengan penghasilan pas-pasan.

"Untuk mencukupi kebutuhan sehari saja dapa sudah syukur. Apalagi untuk berobat kerumah sakit," urainya seraya mengatakan Rosita dan keluarga tercatat tidak punya kartu BPJS.

Awalnya, Rosita pernah berobat sekali ke Rumah Sakit Amelia Medika, seterusnya dirujuk ke RS Efarina. Kala itu pihak Efarina menyarankan dirujuk ke RS Pekan baru. "Cuma sekali itu saja, tapi untuk rujuk ke RS Pekanbaru kami tak miliki biaya. Dengan pilihan berat terpaksa, dirawat dirumah dengan dukun kampung," tandasnya.


RRN/CKP







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE