Selasa, 27 Oktober 2015|12:07:21 WIB
SIAK SRI INDRAPURA (RRN) - Menekan angka kemiskinan menjadi program prioritas bagi Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dan wakilnya Drs H Alfedri MSi, sejak memimpin Kabupaten Siak tahun 2011 lalu. Keseriusan itu dibuktikan dengan ditetapkannya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2012 tentang Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Siak.
"Adapun beberapa program penanggulangan kemiskinan itu, diantaranya, bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, seperti subsidi beras miskin (Raskin, red), sembako murah dua kali dalam setahun, pembangunan rumah layak huni (RLH) rata-rata 180 unit per tahun, beasiswa keluarga miskin, bantuan peralatan sekolah keluarga miskin, bantuan sosial bagi fakir miskin dan penyandang cacat, bantuan untuk rumah tangga miskin lansia terlantar Rp200 ribu per bulan serta bantuan sosial kepada yatim piatu," jelas Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Kadissosnakertran) Siak Nurmansyah menjawab awak media, Senin (26/10/2015).
Selain itu, lanjut Kadis, juga dilaksanakan program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, seperti pelatihan otomotif, menjahit, bordir, pengelasan dan manajemen kewirausahaan. Program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, seperti penyediaan permodalan berupa UED-SP dan KUR, penyelenggaraan promosi produk, peningkatan kemitraan usaha.
Terkait dana UED-SP dari tahun 2005 sampai 2015 mencapai Rp79 Miliar untuk 122 Kampung dan 9 Kelurahan, yang terdiri dari APBD Provinsi Riau Rp17,5 Miliar untuk 32 Kampung dan 3 Kelurahan serta APBD Kabupaten Siak sebesar Rp61,5 Miliar untuk 90 Kampung dan 6 Kelurahan. "Perkembangan transaksi dana bergulir UED-SP ke masyarakat sampai bulan Agustus tahun 2015 sebesar Rp319,721 Miliar lebih dengan total peminjam sebanyak 37.767 orang," tambah Kepala BPMPD Siak Abdul Razak.
Selain itu, program-program lain yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat miskin, seperti bantuan berupa alat pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, bantuan bibit pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, bantuan KUBEÂ serta bantuan zakat produktif dan konsumtif dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Siak. "Di samping itu juga ada bantuan dari perusahaan swasta dan BUMN/BUMD melalui CSR," tutup Nurmansyah. (teu/grc)