Rabu, 10 April 2019|16:27:01 WIB
Jakarta: Daftar pendek nomine Booker International Prize tahun ini didominasi perempuan. Dari enam nama yang ada di daftar itu, lima di antaranya adalah perempuan dan hanya satu laki-laki.
Jokha Alharthi dari Oman, Annie Ernaoux dari Prancis, Marion Poschmann dari Jerman, Olga Tokarczuk dari Polandia, dan Alia Trabucco Zeran dari Chile adalah perempuan-perempuan dalam daftar itu. Sementara penulis laki-laki diwakili Juan Gabriel Vasquez dari Kolombia.
Booker International Prize mengumumkan daftar pendek nomine itu pada Selasa (9/4) kemarin.
Ini merupakan nominasi kedua untuk Tokarczuk, yang tahun lalu sudah memenangi penghargaan yang sama lewat karyanya, Flights yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris.
Tahun ini karyanya yang diunggulkan berjudul Drive Your Plow Over The Bones Of The Dead. Itu menceritakan anjing seorang wanita eksentrik yang hilang. Wanita itu kemudian menjadi target penyelidikan polisi saat dua pemburu lokal ditemukan meninggal dunia.
Tokarczuk disebut sebagai novelis Polandia paling berbakat di generasinya.
Sementara Alharthi, dinominasikan lewat karyanya Celestial Bodies, yang menceritakan transformasi cinta dan kehilangan dari tiga kakak beradik. Alharthi adalah penulis pertama yang pernah masuk daftar pendek Booker International Prize dari negara teluk.
The Years, narasi Prancis dari 1941 sampai 2006 menjadi novel andalan Ernaux. Poschmann menjadi nomine lewat The Pine Islands, sementara Vasquez menjagokan The Shape of the Ruins dan Trabucco menyuguhkan karyanya yang berjudul The Remainder.
Booker International Prize merupakan penghargaan buku asal Inggris, yang memberi apresiasi pada buku-buku dari penulis dunia yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris. Pemenangnya akan diumumkan di London pada 21 Mei mendatang, dengan hadiah US$65 ribu.
"Narasi yang tak terduga memaksa kami memilih daftar pendek yang penuh semangat ini. Dengan ambisi subversif dan intelektual yang dipadukan dengan sedikit kejenakaan, masing-masing buku kaya akan perbincangan yang kreatif," ujar penulis Bettany Hughes yang duduk di kursi juri, soal nomine tahun ini, seperti sitat CNN Indonesia, Rabu (10/4/2019).
Ia mengaku terpaku oleh kejernihan dan kekuatan penerjemahan dari tiap buku.
Booker International Prize itu sudah digelar sejak 2005 dan menjadi 'lawan' dari Booker Prize yang mengapresiasi hanya buku-buku yang aslinya ditulis dalam bahasa Inggris.
RRN/CNNI