Rabu, 02 September 2015|14:11:49 WIB
RADAR BISNIS - Kondisi ekonomi yang melambat termasuk karena lesunya daya beli masyarakat juga berimbas pada industri otomotif. Penjualan kendaraan roda empat juga ikut loyo meski ada 2 pameran mobil terbesar di Indonesia.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR mengatakan lesunya transaksi selama pameran otomotif terbesar se-Indonesia Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 pada 20-30 Agustus 2015 lalu.
"Yang jelas berat bulan ini Agustus lebih jelek dari penjualan Juni-Juli. Kenapa? Ya karena daya beli masyarakat seperti sekarang ini," kata Sudirman MR ditemui usai laporan pameran GIIAS 2015 di Kementerian Perindustrian, Senin (31/8/2015).
Selama pameran GIIAS 2015 dan Indonesian International Motor Show (IIMS) 2015 Sudirman MR menjelaskan terjadi Transaksi GIIAS senilai Rp 5,7 triliun. Angka ini memang lebih tinggi dari nilai transaksi IIMS 2014, namun hanya satu pameran saja.
"Transaksi dua pameran digabung nilainya Rp 5,7 triliun. Penjualan kita secara jumlah turun, tapi nilainya tetap," tambahnya.
Astra sebagai Agen Tunggal Pemegang Merk (APTM) meski dolar AS tembus Rp 14.000 namun Dolar untuk pembelian komponen impor masih di level Rp 12.700.
"Masih Rp 12.700. Belum ditentukan di level berapa akan dinaikkan," kata Sudirman.
Sebelumnya Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, mencatat nilai transaksi selama IIMS 2014 mencapai Rp 5,456 triliun.(hen/hen/fn)