Kamis, 28 Maret 2019|12:55:21 WIB
Jakarta: Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni merespons pernyataan Rocky Gerung bahwa Jokowi bisa terancam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme terkait kebijakan mobil Esemka tidak bermutu. Antoni menganggap Rocky sedang melawak untuk menghibur pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Rocky sebelumnya merespons pernyataan Menko Polhukam Wiranto bahwa penyebar hoaks bisa dijerat dengan UU Terorisme. Aktivis dan pengajar filsafat itu kemudian menggarisbawahi bahwa Jokowi juga bisa dijerat dengan UU Terorisme terkait janji menghadirkan mobil Esemka, tapi sampai sekarang tidak terealisasi.
"Rocky Gerung sedang berusaha melucu. Menghibur para pendukung Pak Prabowo yang galau karena segala cara sudah dilakukan tapi masih kalah jauh dari Pak Jokowi," ujar Antoni seperti sitat CNNIndonesia.com, Kamis (28/3/2019).
Karena itu, Antoni enggan mengambil pusing pernyataan Rocky tersebut. Dia justru berharap permainan kata-kata yang dilontarkan Rocky dapat menenangkan hari para pendukung pasangan calon 02.
"Jadi biarkan saja Rocky bermain sirkus kata-kata, mudah-mudah menenangkan hati pendukung Pak Prabowo sehingga mereka bisa terima kekalahan dengan tersenyum," ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate mempertanyakan kapasitas Rocky terkait pernyataan dimaksud. Johnny pun menyebut pernyataan Rocky tersebut tidak bermutu sehingga tak perlu ditanggapi lebih jauh.
"Rocky itu siapa? Siapa dia? Jika pernyataannya tidak bermutu buat apa ditanggapi," kata Johnny lewat pesan singkat.
Rocky sebelumnya mengkritik wacana yang dilontarkan Menko Polhukam Wiranto soal ancaman UU Terorisme terhadap pelaku hoaks.
Rocky beranggapan Presiden Joko Widodo dalam hal ini bisa turut kena jerat UU Terorisme jika wacana tersebut diberlakukan. Hal itu disampaikan Rocky menanggapi janji Jokowi menghadirkan mobil Esemka yang tak kunjung terealisasi.
"Kalau sekarang dipakai undang-undang terorisme, siapa pembuat hoaks terbaik dan terbanyak, ya presiden. Dari awal presiden telah bikin hoaks tentang Esemka maka perlakukan undang-undang terorisme pertama pada presiden," ujar Rocky saat menjadi pembicara dalam program Indonesia Lawyers Club di TV One, Selasa (26/3).
"Kan itu konsekuensi-konsekuensi dari cara berpikir hukum yang otoriter akan kena dirinya sendiri," kata dia.
Bukan hanya Jokowi yang juga capres petahana dalam Pilpres 2019, Rocky pun menuding cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin pun bisa terjerat UU Antiterorisme seperti yang digagas Wiranto.
"Siapa lagi yang kena selain presiden, ya Pak Ma'ruf Amin yang juga mengaminkan akan ada produksi Esemka bulan Oktober lalu," kata pria yang dikenal sebagai pengajar filsafat tersebut.
RRN/CNNI