Selasa, 01 September 2015|16:24:20 WIB
JAKARTA (RRN) - Pemerintah berencana menawarkan beberapa wilayah kerja baik konvensional dan non-konvensional di 2016.
Melalui Komite Eksplorasi Nasional (KEN), tahun depan diharapkan akan banyak menambah wilayah kerja baru, kendati penandatanganan wilayah kerja pada 2009-2014 relatif menurun.
"Penawaran dan tandatangan wilayah kerja yang ditawarkan 2009-2014 relatif menurun. Tahun depan kita berharap bisa naik lagi dengan adanya KEN," harap Direktur Jenderal Minyak dan Gasbumi, Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, dalam rapat koordinasi dengan Komisi VII DPR RI, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).
Wilayah kerja, jelas Wirat, terbagi menjadi dua yaitu WK konvensional dan WK nonkonvensional. Untuk 2016, pemerintah akan menawarkan wilayah kerja reguler berjumlah 13 di beberapa wilayah kerja baru secara konvensional yang sebagian besar berada di Indonesia bagian timur.
"Untuk 2016 kita akan menawarkan wilayah reguler delapan wilayah, lima studi bersama. Kita tawarkan 13 wilayah kerja baru secara konvensional. Lokasinya di wilayah timur, seperti Sulawesi, Ambon, Papua, dan Kalimantan," ucap dia.
Kemudian, untuk wilayah kerja nonkonvensional, pemerintah juga akan menawarkan tiga area studi shale gas di area Jambi, area Sumatera Tengah bagian timur, dan Sumatera Tengah bagian Tenggara. Serta area studi gas metana batu bara di lima area yakni area Raja, Sumatera Bagian Selatan, Bunga Mas, West Air Komering, dan South Benggara.
"Sedangkan wilayah kerja nonkonvensional studi gas metana dan shale gas di 2016 ada tiga wilayah shale gas dan lima studi gas metana. Daerah di Sumatera dan Kalimantan," pungkas dia. (mtvn/n)