Kamis, 25 Oktober 2018|18:05:23 WIB
Jakarta: PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan total pendapatan sebesar Rp1,138 miliar atau Rp1,1 triliun pada 2019. Target itu meningkat 11,69 persen dibandingkan total rencana kerja dan anggaran (RKAT) 2018-Revisi yang senilai Rp1.019 miliar.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menuturkan naiknya angka proyeksi pendapatan ditopang oleh penambahan pada pos Pendapatan Usaha sebesar 11,25 persen.
"Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan BEI di 2019, BEI memproyeksikan total pendapatan sebesar Rp1.138 miliar," katanya seusai RUPSLB PT Bursa Efek Indonesia, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018.
Inarno merinci proyeksi atas Biaya Usaha BEI untuk 2019 adalah sebesar Rp936,6 miliar sehingga Laba Sebelum Pajak menjadi Rp201,27 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp64,65 miliar, maka perkiraan perolehan Laba Bersih BEI tahun depan sebesar Rp136,62 miliar.
"Maka perkiraan perolehan laba bersih BEI di 2019 adalah sebesar Rp136,62 miliar," imbuhnya.
Untuk total aset BEI pada 2018 diproyeksikan sebesar Rp2,773 miliar atau naik 4,74 persen dari RKAT 2018-Revisi yang berjumlah Rp2,647 miliar. Sementara Saldo Akhir Kas dan Setara Kas termasuk investasi jangka pendek di 2019 diproyeksikan mencapai Rp809,18 miliar.
Adapun Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI hari ini dihadiri oleh 104 pemegang saham dari 105 anggota bursa aktif atau sebanyak 99,05 persen dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara.
Selain menyetujui RKAT 2019, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui pengangkatan M Noor Rachman sebagai komisaris baru menggantikan kursi yang ditinggalkan Inarno.
Sebelumnya, Noor Rachman menjabat sebagai komisaris utama PT Maybank Asset Management, komisaris utama PT Pendanaan Efek Indonesia (PEI), dan komisaris utama emiten properti PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS).
AHL/Mtvn