Selasa, 01 September 2015|15:32:47 WIB
RADAR TIONGHOA - Terdapat banyak perayaan pada masyarakat Tionghoa sepanjang tahun, dari awal tahun hingga akhir tahun. Dan tiap-tiap perayaan terkadang dirayakan dengan cara yang berbeda pada setiap komunitas.
Dibawah ini adalah perayaan-perayaan yang paling populer dirayakan masyarakat Tionghoa:
Tahun Baru Imlek
Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama (penanggalan Tionghoa) dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chuxi yang berarti “malam pergantian tahun”. Biasanya dirayakan dengan menyulut kembang api. Di Indonesia pada tahun 1965 hingga 1998 perayaan tahun baru Imlek dilarang dirayakan di depan umum. Dengan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967, rezim Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto, melarang segala hal yang berbau Tionghoa, di antaranya Imlek.
Masyarakat keturunan Tionghoa di Indonesia kembali mendapatkan kebebasan merayakan tahun baru Imlek pada tahun 2000 ketika Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14/1967. Kemudian Presiden Megawati Soekarnoputri menindaklanjutinya dengan mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional.
Festival Lampion
Adalah festival dengan hiasan lentera yang dirayakan setiap tahunnya pada hari ke-15 bulan pertama (menurut penanggalan Tionghoa). Festival inilah yang menandai berakhirnya perayaan tahun baru Imlek. Festival ini biasanya dirayakan secara luas di Tiongkok, Taiwan, Hongkong dan negara-negara yang terdapat komunitas Tionghoa.
Cap Go Meh
Melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Imlek bagi komunitas Tionghoa.
Pada tanggal ini juga merupakan bulan penuh pertama dalam Tahun Baru tersebut. Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan.
Sejak dahulu, China merupakan negara yang mampu bertahan dalam berbagai kondisi masyarakat. Itulah sebabnya, masyarakatnya bisa bertahan di berbagai negara, dan berkembang biak hampir di seluruh penjuru dunia.
Berbagai keunikan negara tersebut tidak hanya terbentuk karena etnik budayanya, tapi juga karena berbagai filosofi yang membuat kehidupan mereka selalu membuat iri banyak masyarkat di dunia.
Banyak hal bisa dipelajari dari masyarakat etnik China. Mulai dari cara mereka bertahan hidup, melakukan usaha perdagangan, mengasah kepiawaian mereka dalam berbagai seni, sampai perilaku yang baik terhadap orang tua mereka.
Dalam artikel kali ini, kita akan membahas mengenai berbagai hal tentang China dari sudut pandang sosial dan budayanya sehingga kita sebagai masyarakat yang juga punya nilai sosial dan budaya yang tinggi bisa mencontoh usaha mereka untuk selalu menghidupkan nilai-nilai tersebut di mana pun mereka berada.
Sistem Perekonomian Masyarakat China
Seperti yang sudah disebutkan di atas, salah satu faktor yang mmebuat masyarakat etnik China bisa bertahan di berbagai negara dan kondisi adalah kemampuan mereka dalam mengasah sistem perekonomian.
Meskipun termasuk ke dalam negara dengan jumlah rakyat terbesar di dunia, tapi kebanyakan keturunan China bisa bertahan selama bertahun-tahun di negara lain, baik untuk berlibur atau berpariwisata, belajar, maupun untuk berdagang.
Satu di antara beberapa hal yang membuat mereka bisa bertahan dan maju dalam bidang ekonomi adalah kegigihan mereka dalam menjalankan bisnis tanpa ragu-ragu dan tidak mengambil risiko yang besar.
Mereka cenderung memilih mengambil laba yang sedikit namun digandrungi banyak konsumen ketimbang laba yang banyak dan berisiko untuk tidak dipadati konsumen. Ketidakserakahan inilah yang menjadi kunci utama suksesnya perdagangan masyarakat China di berbagai negara.
Mereka juga cenderung terbuka terhadap para konsumen sehingga konsumen tersebut merasa betah berlama-lama dengan mereka, walaupun hanya sekadar untuk berbincang-bincang.
Oleh sebab itu, kita juga bisa mencontoh sistem perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat China dengan mengambil keuntungan yang sedikit, namun diberkati banyak konsumen. (infotionghoa/fn)