Rabu, 06 Maret 2019|13:17:19 WIB
Pekanbaru: Program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) yang sudah digalakkan Tanoto Foundation sejak 2018 lalu, tidak hanya menyasar sekolah mitra yang tersebar di empat Kabupaten/Kota di Riau.
Melalui kerjasama dengan institusi mitranya, yakni Kantor Kementrian Agama Pekanbaru (Kemenag), program PINTAR Tanoto Foundation ini mulai menyasar sekolah non mitra yang berada di bawah naungan Kantor Kemenag Kota Pekanbaru melalui Pelatihan atau Diseminasi Modul Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) rancangan Tanoto Foundation, di MAN 1 Pekanbaru, Selasa (5/3/2019), sampai dengan Rabu (6/3/2019).
Puluhan orang Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas dari beberapa Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Pekanbaru mengikuti kegiatan itu. Materi diisi oleh beberapa orang fasilitator dari Kota Pekanbaru.
Adapun materi Diseminasi Modul MBS ini membahas seputar upaya manajemen sekolah yang baik demi keberlangsungan proses belajar mengajar yang bermutu di sekolah, materi tentang pembelajar aktif yang lebih mengedepankan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran, upaya menerapkan budaya baca, dan membuat rencana tindak lanjut sehingga segala program sekolah dapat berjalan maksimal.
"Apa yang dihasilkan dari Diseminasi Modul MBS ini diharapkan kepada peserta dapat menerapkan di sekolahnya masing-masing, dan disebarkan luaskan kepada tenaga guru yang berada di tempat masing-masing," ungkap Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Riau, Dendi Satria Buana, seperti sitat tribunpekanbaru.com, Rabu (6/3/2019).
Dendi menjelaskan, Diseminasi Modul MBS kali ini merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Kemenag Pekanbaru untuk sekolah yang berada di bawah naungannya.
Sedangkan Tanoto Foundation bertindak sebagai pendukung.
"Jadi begini, Tanoto Foundation memiliki 103 sekolah mitra di empat kabupaten/kota di Riau yang berada di bawah naungan institusi pendidikan dan kemenang. Nah pada kegiatan kali ini bukan diikuti oleh sekolah mitra Tanoto Foundation, tetapi sekolah non mitra, yang berada di bawah naungan institusi mitra kita dalam hal ini Kemenag Pekanbaru. Artinya kegiatan disiapkan oleh Kemenag, Tanoto sebagai pendukung," jelasnya.
Dendi menerangkan, fokus kegiatan Diseminasi Modul MBS tersebut adalah mengembangkan praktek baik di sekolah-sekolah yang ada Pekanbaru dan Riau secara umum lewat program PINTAR.
"Pada akhirnya semua sekolah di Riau memiliki kualitas yang sama, karena Pelatihan MBS tidak hanya diberikan kepada sekolah Mitra Tanoto Foundation, tapi saat ini juga kepada sekolah non mitra namun berada di bawah naungan institusi mitra kita (Dinas Pendidikan dan Kemenag, red)," terang dia.
Di lain hal Dendi menjelaskan, dalam program PINTAR-nya, Tanoto Foundation memiliki tiga pendekatan agar mutu pendidikan dasar bisa tercapai.
Pertama mengembangkan praktek-praktek baik pembelajaran manajemen sekolah, budaya baca, dan kempimpinan di sekolah yang menjadi mitra program pintar.
Kedua, mendukung institusi mitra untuk mendiseminasikan praktek-praket baik ke sekolah lain atau non mitra Tanoto Foundation, dan ketiga meningkatkan kompetensi guru dan calon guru dalam masa jabatannya.
RRN/Tribunpekanbaru.com