Harga Ayam Jatuh, Ribuan Peternak akan Geruduk Istana Besok
Ayam. Merdeka.com pic

Harga Ayam Jatuh, Ribuan Peternak akan Geruduk Istana Besok

Senin, 04 Maret 2019|15:53:17 WIB




RadarRiaunet.com: Harga ayam yang terus jatuh sejak awal tahun 2019, membuat para peternak frustasi. Apalagi hingga saat ini tidak ada solusi agar harga komoditas tersebut stabil atau kembali seperti semula.

Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Pedagang mengaku akan melakukan aksi damai di Jakarta, Selasa (5/3) besok. Mereka akan ke Istana Negara untuk mengadukan nasibnya kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Besok pagi kami akan ke Jakarta, targetnya bisa bertemu dengan RI 1, mudah-mudahan bisa dan segera ada solusi," ujar Ketua Pinsar Pedaging Jawa Tengah, Parjuni di Solo, seperti sitat Merdeka.com,  Senin (4/3).


Pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi dengan Kementerian Pertanian untuk mencari solusi permasalahan tersebut. Namun hingga saat ini belum ada solusi terkait hal itu.

Parjuni menyebutkan, saat ini harga ayam di Jawa bagian selatan di kisaran Rp 15.000/kg hidup. Sedangkan di pantura justru lebih murah, yakni Rp 13.000-Rp 13.500/kg hidup. Harga di Pantura lebih murah karena suplainya sangat besar.

"Di Pantura mereka terpaksa menjual produksinya di luar kota, seperti Jawa Timur dan Jakarta karena pasar lokal sudah kelebihan stok," jelasnya.


Parjuni berharap pemerintah segera memberikan solusi terkait oversupply tersebut. Karena jika kondisi tersebut dibiarkan, dia khawatir peternak khususnya skala kecil akan mati perlahan.

Terkait dengan kebutuhan bibit, menurut Parjuni, idealnya dalam satu minggu suplai bibit yang dibutuhkan peternak di tingkat nasional sekitar 50 juta ekor. Semenjak oversuplai ini, lanjut dia, jumlah bibit yang masuk mencapai 75 juta ekor/minggu.

"Aksi damai besok akan diikuti oleh lebih dari 1.000 peternak dari berbagai daerah di Indonesia. Khusus dari Soloraya, ada 100 peternak yang ikut aksi tersebut," jelasnya lagi.


RRN/Merdeka.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE