Rabu, 27 Februari 2019|14:55:15 WIB
Jakarta: Calon wakil presiden Sandiaga Uno kembali mengalami kejadian tak mengenakkan dalam kunjungan ke daerah. Kali ini, Sandi diusir seorang pedagang ikan dalam kampanye di tempat pelelangan ikan (TPI) Pasar Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Barat, Selasa (26/2) kemarin.
Dalam video yang beredar di media sosial terekam seorang pedagang dengan nada tinggi tampak melarang Sandi dan rombongannya.
Saat kejadian itu, Sandi dan rombongannya sedang berhenti tepat di depan lapak pedagang tersebut, meladeni wawancara para wartawan. Dia dikelilingi sejumlah orang sehingga menghalangi lapak pedagang tersebut.
Tak berselang lama pedagang pemilik lapak meminta Sandi dan rombongannya tak berdiri di depan lapaknya.
"Jangan di situ. Jangan injak. Tidak boleh. Keluar," kata pedagang dengan nada gusar, seperti sitat CNN Indonesia, Rabu (27/2/2019).
Sandi sempat menoleh ke arah pedagang itu. Namun dia kembali melanjutkan wawancara dengan wartawan. Sementara si pedagang terlihat dihampiri oleh wanita berseragam hitam yang diduga bagian dari tim pengamanan.
Sandi telah mengklarifikasi kejadian di Labuan Bajo tersebut. Dia mengaku tak melihat ada penolakan dari para pedagang bahan pokok atau pedagang ikan di TPI dan Pasar Batu Cermin.
"Saya sih tidak melihatnya sebagai penolakan, mereka hanya tidak ingin terganggu dagangannya," kata Sandi ditemui di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Rabu (27/2) pagi.
Sandi menuturkan saat ke Pasar Batu Cermin dirinya tidak masuk ke area dalam pasar. Hanya mengamati dari luar dekat parkiran.
Namun karena relawan tetap antusias, Sandi mengaku tetap diikuti sehingga ada pedagang toko yang barang dagangannya terinjak dan rusak oleh relawan.
"Biasalah relawan kan berebut ada yang model-model gini kan, ada yang naik-naik ke atas, terus penjaga tokonya marah. Ada yang diinjek-injek ikannya, ada yang disuruh turun," katanya.
"Lalu saya sampaikan boleh kita lanjutkan di sini? boleh, boleh. Jadi saya melihatnya mungkin dia terganggu dengan ingar bingar para relawan, dan barang dagangannya diganggu sama relawan," kata Sandi.
RRN/CNNI