Senin, 25 Februari 2019|16:08:04 WIB
Jakarta: Pemicu sakit kepala atau migrain bermacam-macam. Sebelum minum obat, ada baiknya mengenali beberapa penyebab rasa sakit di kepala, seperti dimuat WebMD berikut:
Penglihatan buram
Rasa nyeri di kepala bisa jadi disebabkan saat mata fokus ke benda di depan wajah. Biasanya dirasakan oleh penderita rabun dekat atau miopi. Mereka berupaya mendekati objek agar melihat lebih jelas.
Sebagian karena genetik, namun kebanyakan orang kondisi ini terjadi setelah usia 40 tahun. Penggunaan kacamata atau lensa kontak bisa membantu kondisi rabun jauh.
Kaku di bagian leher dan bahu
Duduk di depan komputer atau menjepit ponsel dengan bahu dan telinga dapat menyebabkan bahu dan leher kaku. Selain itu, stres dapat menyebabkan otot rahang menegang. Semua kondisi ini dapat menimbulkan sakit kepala. Agar tubuh lebih rileks lakukan olahraga dan meditasi rutin, mandi air hangat dan rileksasi lainnya.
Lapar
Tubuh yang tidak menerima asupan makanan membuat gula darah menurun dan memicu sakit kepala. Sediakan camilan sehat seperti sayuran dan kacang-kacangan untuk mengatasinya.
Melewatkan minum kopi saat sarapan
Melewatkan secangkir kopi di pagi hari berakibat kepala yang berdenyut-denyut jika tubuh terbiasa dengan kafein. Jika tidak menemukan kopi, asupan kafein bisa diganti dengan teh hijau, teh hitam, atau coklat hitam. Untuk mengurangi ketergantungan kafein, kurangi 25 persen setiap minggu untuk membiasakan diri.
Berhubungan seks
Kebas di bagian leher dan sakit kepala dapat memburuk jika terlalu bersemangat saat aktivitas intim. Sakit kepala pun dapat menyerang saat mencapai klimaks yang dapat bertahan selama beberapa menit hingga berjam-jam. Hal ini normal terjadi. Namun sakit kepala tiba-tiba usai seks yang tidak pernah terjadi sebelumnya bisa menunjukkan sesuatu yang serius.
Sinus membengkak
Pilek dapat menyebabkan ruang di belakang tulang pipi dan dahi membengkak dan menyebabkan sakit kepala. Rasa sakit semakin buruk ketika Anda membungkuk karena sulit bernapas akibat lendir menumpuk. Apabila obat-obatan tak membantu atau gejalanya memburuk segera jadwalkan kunjungan ke dokter.
Minum alkohol terlalu banyak
Minum alkohol terlalu banyak menyebabkan kepala berdenyut-denyut. Kadang disertai lelah dan mual. Mabuk juga mengganggu tidur karena tubuh kehilangan cairan. Rehidrasi tubuh dengan air, kaldu, atau minuman olahraga. Obat antiinflamasi dapat membantu, tetapi hindari asetaminofen yang memengaruhi hati.
Makan es krim
Setelah melahap es krim atau sesuatu yang sangat dingin dengan cepat, kepala dapat mengalami yang disebut "sakit kepala es krim" atau "otak beku". Itu disebabkan suhu es membuat pembuluh darah di mulut menyusut, dan memicu sinyal rasa sakit ke otak. Untuk mencegahnya, konsumsilah makanan beku lebih lambat.
Cedera di kepala
Sakit kepala dapat dirasakan saat kepala mengalami cedera atau berbulan-bulan setelahnya. Cedera di tengkorak kepala akan menyebabkan sakit yang kian parah saat stres. Penyebabnya tidak selalu jelas, tetapi terkadang akibat terlalu banyak darah menumpuk di satu tempat yang disebut hematoma.
Infeksi telinga
Bakteri atau virus yang menginfeksi telinga tengah terisi udara dan tulang pendengaran bisa jadi penyebabnya. Selain itu pembengkakan dan penumpukan cairan dapat menyebabkan sakit telinga dan kepala. Keluar cairan, darah, atau nanah dari telinga yang tidak mereda setelah satu atau dua minggu membutuhkan perawatan medis.
Baru berolahraga
Cedera di kedua sisi kepala dapat terjadi saat olahraga berat atau setelahnya. Berlari, berenang, atau angkat beban juga dapat memunculkan nyeri di kepala. Bantuan medis diperlukan jika sakit kepala disertai muntah, pingsan, atau memiliki penglihatan ganda.
Posisi bantal salah
Tidur dengan posisi salah sepanjang malam dapat menyebabkan leher dan kepala kaku dan sakit. Badan yang sering bergerak atau kurang tidur juga menyebabkan tidak nyaman di kepala. Cari bantal yang menopang kepala dan leher sejajar dengan tubuh.
Dalam kasus yang jarang terjadi, sakit kepala merupakan tanda sesuatu yang lebih serius. Kondisi medis yang berkembang perlahan antara lain tumor otak, atau terjadi darurat medis seperti stroke.
Segera ke pelayanan kesehatan jika sakit kepala bertambah parah disertai gejala-gejala seperti mati rasa atau lunglai di satu sisi wajah dan tubuh, berbicara tidak jelas, kesulitan dalam penghilatan, hingga kehilangan keseimbangan.
RRN/CNNI