Rabu, 06 Februari 2019|14:57:46 WIB
Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,17 persen pada sepanjang tahun lalu masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Sementara, kontribusi investasi dan ekspor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi justru anjlok.
Seperti sitat CNN Indonesia, Rabu (6/2/2019). Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan sumber pertumbuhan ekonomi tahun lalu disumbang konsumsi rumah tangga yang mencapai 2,74 persen. Sementara investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) tumbuh 2,17 persen, konsumsi pemerintah 0,87 persen, sedangkan ekspor minus 0,99 persen.
"Konsumsi rumah tangga tumbuh 5,08 persen dibanding tahun lalu. Investasi agak melambat sepanjang tahun lalu 6,01 persen," ujar Suhariyanto.
Sementara itu, menurut dia, ekspor tahun lalu hanya tumbuh 4,33 persen, jauh melambat dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekspor juga lebih rendah dari impor yang tercatat 7,01 persen, yang membuat kontribusi net ekspor keseluruhan minus.
Adapun pengeluaran pemerintah sepanjang tahun lalu tumbuh 4,56 persen.
"Penguatan pengeluaran pemerintah karena belanja modal dan bansos, termasuk belanja bencana," jelas dia.
Berdasarkan catatan BPS, pada 2017 konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,95 persen, konsumsi rumah tangga 2,14 persen. Sementara PMTB tumbuh 6,15 persen, ekspor tumbuh 9,09 persen dan impor 8,06 persen.
RRN/CNNI