Sabtu, 29 Agustus 2015|15:21:24 WIB
JAKARTA (RRN) - 22 Agustus lalu, Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kelurahan Dalam Bugis (Kampung Beting), Kecamatan Pontianak Timur. Dalam kunjungannya Jokowi berpesan agar Kampung Beting dapat dibenahi.
"Kampung Beting, Pontianak sudah jadi perhatian Presiden untuk dibenahi," kata Kepala Bagian Humas BNN, Slamet Pribadi di Kantor BNN, Jalan M.T. Haryono, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2015).
Slamet menyebutkan, setelah mendapatkan amanat itu, pihak BNN mendapat informasi dari warga bahwa ada peredaran sabu. Setelah melakukan penelusuran pada 24 Agustus lalu, petugas menyita empat kilogram jenis sabu yang dipaketkan ke dalam pipa besi di Jalan Yusuf Karim, Kalimantan Barat.
Di tempat yang sama Kasubdit UPL BNN, Agung Saptono mengaku operasi kali ini tidak mudah. Aparat dikenal susah memasuki lokasi Kampung Beting. "Akhirnya, atas kerja sama instasi terkait bea cukai, kantor jasa pengiriman dan polri kita bisa masuk," ucap Agung.
Agung juga menilai, sindikat penangkapan kali ini diduga sudah bergerak lama dan berasal dari Tiongkok. Kebanyakan dari mereka sudah memotong rantai kurir dan lebih banyak menggunakan jasa ekspedisi.
"Kita minta jasa pengiriman sudah pake X-ray sekarang. Karena sekarang sindikat sudah pintar memotong kurir dengan menggunakan jasa titipan paket domestik," lanjut dia.
Dari penangkapan sabu itu, petugas menyita 1 lembar surat tanda terima paket dengan nomor SA15082140, 5 buah telepon genggam, dan 2 buah ATM dari kedua tangan tersangka.
Atas perbuatannya, J dan S mengenakan pasal 114 ayat 2, 112 ayat 2 junto 132 ayat 1 dan Undang Undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman maksimal hukuman mati atau pidana seumur hidup. (mtvn/n)