Tol Pekanbaru-Dumai 131 Km Mulai Pembebasan Lahan, Berapa Biayanya?
Foto: dtc/Dikhy Sasra

Tol Pekanbaru-Dumai 131 Km Mulai Pembebasan Lahan, Berapa Biayanya?

Sabtu, 13 Mei 2017|00:15:32 WIB




Jakarta: Ruas tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km, salah satu ruas Tol Trans Sumatera, dipacu pembebasan lahannya. Sampai sekarang, progres pembebasan lahan telah mencapai 48%.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), hingga saat ini Hutama Karya (HK) sebagai badan usaha yang mengelola ruas ini telah menalangi biaya tanah sebesar Rp 38,9 miliar dari total biaya pengadaan lahan sebesar Rp 974 miliar. 

Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna mengatakan pihaknya akan terus mendorong agar proses pengembalian dana talangan ini ke badan usaha bisa terus dipercepat sehingga kemampuan badan usaha untuk membangun lebih cepat.

"Memang, prosesnya sendiri, kita dorong bagaimana supaya cepat. Persyaratan dari LMAN yang butuh bolak-balik. Sampai hari ini baru dua BUJT yang clear, dan itu pun belum penuh. Terpaksa kita koordinasikan lagi sama PPK dan BUJT untuk bisa bantu proses di lapangan," katanya mengutip detik.com, Sabtu (13/5/2017).

Tol Pekanbaru-Dumai 131 Km Mulai Pembebasan Lahan, Ini Progresnya.
Pembebasan lahan salah satu ruas tol Trans Sumatera, Pekanbaru-Dumai, sepanjang 131 km mencapai 48%. Capaian ini termasuk kemajuan lantaran seluruh seksi kini telah ada lahan yang dibebaskan.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), seksi III sepanjang 17 km yang menghubungkan Petapahan hingga Kandis Utara menjadi perkembangan yang paling besar progres pengadaan lahannya, yakni 80%. Disusul oleh seksi I yang menghubungkan Pekanbaru-Minas sepanjang 9,5 km sebesar 78%. Ruas Pekanbaru-Dumai adalah salah satu yang terpanjang dalam tol Trans Sumatera.

Kemudian seksi VI Duri Utara-Dumai sepanjang 25 km sebesar 45%, seksi II Minas-Petapahan 24 km sebesar 37%, dan seksi V Duri Selatan-Duri Utara sepanjang 28 km sebesar 36%. Sedangkan seksi yang paling kecil pengadaan lahannya adalah yang menyambungkan Kandis dan Duri Selatan sepanjang 26 km, yang baru mencapai 12%.

"Konstruksi sekarang baru ada di seksi I dan II. Tapi pekerjaannya masih clearing, baru survei detail untuk investigasi tanah," kata Kepala BPJT, Herry Trisaputra Zuna, Jakarta, Jumat (12/5/2017).

Konstruksi yang tak terlalu besar menurut dia lantaran pengadaan lahan yang masih belum bebas. Sehingga menghambat keleluasaan untuk bekerja.

"Memang kendalanya di tanah. Tapi di ujung dekat Pekanbaru kan besar. Tanahnya sendiri memang belum, jadi kurang leluasa untuk bekerja," tutur Herry.

Seperti diketahui, jalan tol Pekanbaru–Dumai merupakan salah satu bagian dari rencana pemerintah dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Jalan tol di Riau itu dibagi dalam enam seksi. Seksi pertama merupakan pintu tol di Kota Pekanbaru yang akan menghubungkan Pekanbaru–Minas.

Seksi II Minas–Kandis Selatan dan Seksi III dari Kandis Selatan–Kandis Utara. Seksi IV, Kandis Utara–Duri Selatan, Seksi V Duri Selatan–Duri Utara dan seksi VI dari Duri Utara menuju Dumai dengan rencana kelanjutan menuju wilayah Sumatera Utara.

Seperti diketahui, kebutuhan dana untuk memuluskan proses pembebasan lahan di ruas tol ini mencapai Rp 974 miliar, sementara biaya konstruksinya diperkirakan mencapai Rp 9,53 triliun.

Adapun seksi III sepanjang 17 km yang menghubungkan Petapahan hingga Kandis Utara menjadi perkembangan yang paling besar progres pengadaan lahannya, yakni 80%. Disusul oleh seksi I yang menghubungkan Pekanbaru-Minas sepanjang 9,5 km sebesar 78%. 

Kemudian seksi VI Duri Utara-Dumai sepanjang 25 km sebesar 45%, seksi II Minas-Petapahan 24 km sebesar 37%, dan seksi V Duri Selatan-Duri Utara sepanjang 28 km sebesar 36%. Sedangkan seksi yang paling kecil pengadaan lahannya adalah yang menyambungkan Kandis dan Duri Selatan sepanjang 26 km, yang baru mencapai 12%. 

Jalan tol yang merupakan satu dari tiga jalan tol terpanjang di rangkaian Jalan Tol Trans Sumatera ini ditargetkan bisa rampung sepenuhnya pada tahun 2019.

 

 

RRN/dtc







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE