Jumat, 07 Juli 2017|21:21:17 WIB
Jakarta: Pemindahan ibu kota untuk pemerataan pembangunan dinilai kurang tepat. Pemerintah disarankan menggunakan dana yang ada untuk membangun infrastruktur di kota-kota besar di Indonesia.
"Distribusi pembangunannya jadi lebih merata dibanding memindahkan ibu kota dan membangun yang baru di satu tempat," kata pengamat lingkungan dan tata kelola kota, Nirwono Joga kepada Metrotvnews.com, Jumat 7 Juli 2017.
Nirwono mengatakan, dipindahnya ibu kota tidak menjamin terjadinya pemerataan pembangunan. Mendorong percepatan ekonomi di kota besar di sekitar Jakarta maupun di luar Pulau Jawa justru lebih efektif.
Menurutnya, hal ini bisa dimulai dengan pengembangan ibu kota provinsi dan kota besar lain. Di Sumatera misalnya, ada Medan, Palembang, dan Padang. Di Kalimantan ada Banjarmasin, Balikpapan, dan Pontianak.
Selain itu, di Pulau Sulawesi bisa dikembangkan Manado, Palu, dan Makassar. Di daerah timur ada Ambon dan Jayapura. Serta di selatan ada Mataram, Denpasar, bahkan Pulau Bali secara keseluruhan.
"Kalau dikembangkan bisa membentuk kota bisnis baru yang maju, misalnya saja satu pulau ada tiga kota besar seperti itu. Lebih cepat pembangunnya," kata Nirwono.
Hal serupa disampaikan pengamat lingkungan lain, Firdaus Ali. Ia menjelaskan di era seperti sekarang tidak perlu memindahkan ibukota secara fisik. Cukup dengan meningkatkan pembangunan di luar Pulau Jawa dan memperbaiki kondisi Jakarta.
"Itu yang seharusnya dilakukan. Itu yang tidak pernah disentuh selama 40 tahun terakhir," ujarnya.
Menurutnya, hal ini juga bisa menjadi solusi masalah urbanisasi di Jakarta. Selama ini Jakarta menjadi magnet karena konektivitas dan fasilitas yang membuat hidup lebih nyaman. Namun, pembangunan infrastruktur di kota lain bisa meminimalisir kedatangan masyarakat ke ibukota.
Firdaus pun mengapresiasi pembangunan Trans-Sumatera dan Trans-Papua oleh pemerintah kini. Terlebih jika ditambah pemusatan sektor ekonomi seperti pertanian di wilayah Indonesia barat, industri di tengah, dan maritim di timur.
"Dengan demikian orang juga lebih memilih tinggal di kampung, harganya lebih murah, udaranya lebih bersih, tapi penghasilan tinggi," jelasnya.
Fzn/mtvn/rrn