Rabu, 07 Juni 2017|18:44:14 WIB
Bangkinang: Dilansir dari Tribunnews.com, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan mengumumkan opini terhadap Laporan Pertanggungjawaban Keuangan (LKPj) tahun 2016. Pengumuman ini sangat dinanti Pemerintah Kabupaten Kampar.
Termasuk Mantan Penjabat Bupati Kampar, Syahrial Abdi yang begitu antusias menunggu pengumuman tersebut. Sampai-sampai ia akan membotaki rambutnya jika Kampar meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Betapa tidak, opini yang akan diberikan BPK boleh dikatakan sebagai buah kerjanya selama lima bulan 20 hari memimpin Kampar.
"Nazar saya.. (Syahrial Abdi) kalau kampar WTP .. saya Gundul dul dul dul.. plontos..tos..tos..," tulis Abdi dalam pesan Whatsapp, Minggu (28/5/2017).
Pesan itu disambung dengan beberapa tagline bertanda pagar,
"#nggakharus nyogok kan...? ?
#kampar bisa,
#kamparlebih baik,
#SENDIRITAK HEBAT,~
#BERSIHHATI TEGAK INTEGRITAS KERJA PROFESIANAL,
#KERJAKERAS KERJA CERDAS KERJA IKHLAS..
#kalaujadi WTP tambah ciek le KERJA TUNTAS..!!!".
Abdi membenarkan rencana plontos saat dikonfirmasi. Sebenarnya, ia berniat mentato rambutnya dengan tulisan berbentuk huruf "WTP". Namun, kata dia, terlalu berlebihan. "Tapi susah niatnya panjang kali. Udah, plontos aja," ujarnya.
Abdi menyebutkan, sesuai jadwal, BPK akan mengumumkan opini terhadap LKPj APBD Kampar tahun 2016 pada Senin (29/5/2017) besok.
Bentuk selebrasi terhadap capaian WTP dilakukannya untuk memotivasi rekan sekerjanya di lingkungan Pemkab Kampar. Ia ingin membuktikan bahwa tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan.
"Yang penting niat baik, tekad, ikhlas. Masa 12 tahun terjebak masalah aset tak selesai-selesai. Bahkan tahun 2013 hampir disclaimer," tandas Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Riau ini. Ia ingin membuktikan, Kampar bisa meraih WTP dengan murni.
Abdi menggambarkan betapa sulitnya meraih WTP. Ia mencontohkan Kementerian Desa yang tersandung kasus suap kepada BPK untuk mendapat WTP. "Banyak yang berdarah-darah ingin mendapatkan WTP. Salah satunya Kemendes. Tapi kita Kampar, modal kerja keras, cerdas, ikhlas," pungkasnya.
Selama dipimpin Abdi, Pemkab Kampar menelusuri selisih aset mencapai Rp 470 miliar. Selisih ini menjadi penghalang utama Kampar meraih opini WTP selama bertahun-tahun. Alhasil, selisih hanya tersisa Rp 9 miliar di akhir jabatannya.
RRN