Jumat, 19 Mei 2017|22:01:35 WIB
Jakarta: Seperti diberitakan Metrotvnews.com hari ini, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) memiliki tiga publikasi yang tersebar luas di masyarakat. Ketiga publikasi yang ada membahas kajian dan paham khilafah yang selama ini diusung organisasi tersebut.
"Saya banyak membaca kiriman tulisan dari HTI, paling tidak ada tiga publikasi yang luar biasa tersebar," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam diskusi bertema “Negara Pancasila dan Khilafah", Jakarta Pusat, Jumat 19 Mei 2017.
Publikasi yang dimaksud oleh Mu’ti adalah Buletin Jumat Al-Islam, majalah Al-Wa’ie, dan Tabloid Suara Islam. Buletin Jumat Al-Islam, kata Mu'ti, biasa disebar ke masjid-masjid secara gratis.
"Dikirim terus. Soal dibaca atau tidak yang penting mengenal cover-nya. Itu disebar luar biasa di banyak masjid,” kata Mu’ti.
Sementara itu majalah Al-Wa’ie dan tabloid Suara Islam dinilai Mu’ti memiliki kajian yang lebih serius. Mu’ti mengaku ia sendiri rutin mendapat kiriman publikasi dari HTI, bahkan cara ini dilakukan kepada hampir semua tokoh.
Yang mengkhawatirkan menurut Mu’ti publikasi yang dilakukan besar-besaran tersebut kemudian mampu mengisi kelompok-kelompok yang secara keagamaan “kosong”.
Kelompok ini sedang dalam proses mencari, tidak ada yang melayani, dan HTI yang datang terus memberi penjelasan dengan paham khilafah-nya.
Terkait gerakan HTI, Muhammadiyah dan NU telah sepakat menolak tegas segala organisasi yang berusaha mengubah dasar negara. Sebab, dua pucuk pimpinan Muhammadiyah dan NU adalah dua dari sekian tokoh agama dan tokoh nasional yang turut merumuskan dasar negara Pancasila.
Mtvn/SUR