Polda Metro Jaya yakin dengan barang bukti yang mereka miliki. Kepolisian mempersilakan HMI memperkarakan penetapan tersangka. Cnni Pic
Polda Metro Jaya Tantang HMI Ajukan Praperadilan
Sabtu, 12 November 2016|23:07:36 WIB
RADARRIAUNET.COM: Terkait kasus Demo Anti Ahok 4 November 2016 pekan lalu, Kini kasus aksi demo tersebut terus bergulir, seperti diberitakan media pihak Polda Metro Jaya menantang Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memperkarakan penetapan lima anggota mereka yang menjadi tersangka kericuhan demonstrasi 4 November.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mempersilakan HMI untuk mengajukan permohonan praperadilan. Pernyataan tersebut diutarakannya menyusul keraguan HMI atas barang bukti yang dikumpulkan kepolisian.
"Ada praperadilan, silakan saja. (Untuk membuktikan) proses kepolisian profesional atau tidak," kata Awi di Jakarta, Jumat (11/11).
Awi membantah tudingan HMI yang menyebut penyidik tidak memiliki bukti kuat untuk menetapkan anggota mereka menjadi tersangka.
Penyidik, kata Awi, telah mengumpulkan foto dan video, serta memeriksa sejumlah saksi sebelum penetapan tersangka itu.
"Kami sudah profesional. Kami melakukan pemeriksaan forensik digital. Mereka semua (para tersangka) melawan petugas yang sedang mengamankan demonstrasi," tutur Awi.
Koordinator kuasa hukum HMI, Muhammad Syukur Mandar, menilai penetapan lima anggota HMI menjadi tersangka kerusuhan tidak tepat.
"Kami akan praperadilankan lima kader HMI yang jadi tersangka," kata Syukur, kemarin.
Anggota HMI yang telah ditetapkan sebagai tersangka lainnya adalah Ramadhan Reubun, Ismail Ibrahim, Muhammad Rizal Berkat, dan Rahmat Muni alias Mato.
Amijaya dan keempat rekannya dijerat dengan Pasal 214 juncto Pasal 212 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kekerasan melawan seorang pejabat yang sedang menjalankan tugas yang sah, dengan ancaman pidana maksimum tujuh tahun penjara.
Cnni
Berita Terkait
-
Slamet Maarif Tersangka, Bawaslu Bantah Pilih Kasih ke Jokowi
-
Kabut Asap Kian Pekat, Malaysia Liburkan Hampir Semua Sekolah
-
TNI AU Bantah 3 Sukhoi Halangi Pesawat Prabowo Saat Kampanye
-
Insinyur AS Nekat Curi dan Kirim Informasi Militer Rahasia ke Iran
-
Kadar Sianida di Perairan Tianjin Lebih 227 Kali dari Normal
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
