RADARRIAUNET.COM: Fadel Muhammad tak terima dengan keputusan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang mencopotnya dari jabatan Sekretaris Dewan Pembina Partai Golkar. Pengusaha kelahiran Ternate, Maluku itu merasa dizalimi.
"Ini (pencopotan) bentuk penzaliman mereka," kata Fadel lewat pesan singkat/ seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Jumat (11/11).
Saat ini Fadel mengaku belum melakukan langkah apapun setelah dicopot dari jabatan sebagai Sekretaris Dewan Pembina. "Saya serahkan semuanya kepada Allah SWT."
Sementara itu pengurus harian DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, pencopotan jabatan Fadel sudah sesuai dengan aturan dan AD/ART partai. Pasalnya. Yorrys tak mematuhi keputusan partai di Pilkada Gorontalo.
Fadel dicopot berdasarkan hasil keputusan rapat harian Dewan Pimpinan Pusat pada 8 November lalu.
Yorrys mengatakan, Fadel dicopot karena lebih memilih mendukung istrinya, Hana Hasanah Fadel sebagai calon gubernur Gorontalo yang didukung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Hal itu bertentangan dengan keputusan partai yang mendukung Rusli Habibie.
"Yang perlu kita luruskan adalah, Fadel tidak dipecat. Hanya digantikan posisinya sebagai Sekretaris Dewan Pembina. Dalam partai, memecat kader itu proses yang sulit. Apalagi Fadel tokoh senior Golkar," ujar Yorrys.
Selain Fadel, Golkar juga mencopot jabatan kader lain yang tidak mematuhi keputusan partai di Pilkada serentak 2017.
"Kami baru memberi sanksi yang serupa kepada kader di Sorong. Jadi, sanksi ini berlaku bukan hanya untuk Fadel, tapi juga untuk semua kader yang tidak mematuhi keputusan partai," ujar Yorrys.
Lex/Cnni