Pendukung Hillary Clinton Tertunduk Lesu
Pemuda AS berusia 19 tahun, Anthony Agli, yang terlihat lunglai setelah tahu jagoannya, Hillary Clinton, terancam kalah. Cnn Pic

Pendukung Hillary Clinton Tertunduk Lesu

Rabu, 09 November 2016|14:17:55 WIB




RADARRIAUNET.COM: Seperti dikutip dari CNN, hasil sementara penghitungan suara menunjukkan Donald Trump unggul dari Hillary Clinton. Melihat hasil tersebut, para pendukung Clinton tertunduk lesu.
 
Salah satunya adalah pemuda berusia 19 tahun, Anthony Agli, yang terlihat lunglai setelah tahu jagoannya terancam kalah. 
 
"Dia (Trump) tidak mampu membuat kebijakan yang baik. Dia (Trump) tidak bisa jadi presiden," kata Agli yang mengenakan bendera Amerika di punggungnya saat ditemui awak media di Times Square, New York.
 
Agli mengaku sedih atas kekalahan tersebut. Menurut Agli, selama ini retorika kebencian yang dilakukan Trump adalah demi menggalang dukungan.
 
"Mayoritas kebencian yang dia alamatkan hanyalah untuk mencari perhatian," kata Agli.
 
Layar raksasa Fox News di Times Square mati pada pukul 00.30, massa yang sebelumnya menyemut di bawahnya langsung berpindah ke depan layar besar ABC NEWS.
 
Warga AS lainnya di Times Square, Marsha, tidak memberitahu siapa yang dia pilih, namun dari kalimatnya dia jelas memilih Clinton.
 
"Ada orang-orang di Senat yang akan meredam tindakannya (Trump). Saya yakin dia akan mengendalikan diri," kata Marsha dengan mata yang berkaca-kaca.
 
Roxanne, juga pendukung Clinton, mengaku terpukul dan tidak percaya.
 
"Ya, Tuhan. Apa yang terjadi di Amerika? Jangan sampai dunia tahu apa yang terjadi si sini. Ini memalukan," kata dia.
 
Sementara itu, para pendukung Clinton yang awalnya memadati Jacob K. Javits Convention Center, New York, kini perlahan meninggalkan gedung.
 
Menurut pantauan media, suasana di Javits Center sekarang begitu muram. Banyak wajah tertunduk atau menengadah ke arah layar besar, tapi dengan tatapan kosong. Beberapa dari mereka bahkan mulai menangis kencang. 
 
Seorang jurnalis CNN yang berada di lokasi, Brianna Keilar, melaporkan bahwa para pendukung sangat terkejut. Pasalnya, mereka datang ke lokasi tersebut dengan mental yang siap menyambut pidato kemenangan Clinton sebagai presiden perempuan pertama di AS.
 
"Kini, mereka menghadapi kenyataan bahwa mereka dapat keluar dari gedung itu dengan tidak mengetahui atau mengetahui bahwa Trump akan menjadi presiden," kata Keilar. 
RRN
 






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE