Sabtu, 29 Oktober 2016|15:05:59 WIB
RADARRIAUNET.COM - Keresahan para supir truk yang melalui jalan di depan SMPN 3 Kualu yang dimintai pungutan Rp.2000,- sekali jalan dan sudah berlangsung lama, kini sudah tidak ada lagi orang atau petugas yang memintanya, sejak keluarnya berita mengenai pungutan tersebut di media beberapa hari lalu.
Menurut Arie (32) salah seorang sopir truk kepada awak media Kamis (27/10/2016) pagi mengatakan agak heran karena tak ada orang atau petugas yang menghentikan truknya saat melewati jalan depan SMP itu seperti biasanya. Pungutan itu sudah berlangsung lama, namun dari yang diketahuinya pungutan itu untuk pembangunan gedung MDA dan sarana sosial lainnya, sehingga dia merasa tidak keberatan memberikan uang itu.
"Sumbangan yang di depan SMP itu jelas kegunaannya Pak, untuk pembangunan MDA dan fasilitas sosial lainnya, dan sudah terealisasi," ujarnya.
Sementara itu, Azni salah seorang warga menyatakan, pembangunan fasilitas umum atau sosial itu bisa dianggarkan dalam ADD atau DD di desa, karena pemerintah sudah menyiapkan anggaran pada kedua sumber tersebut, tinggal lagi bagaimana masyarakat mengusulkan apa yang akan dibangun, dan usulan itu harus masuk dalam RKPJM-Des.
Melalui dua sumber itu pembangunan akan dilaksanakan dan bukan melalui sumbangan liar di tepi jalan pada supir truk.
Pantauan awak media di lapangan terlihat beberapa truk melintas di depan SMP tanpa dipungut uang lagi, dan beberapa orang yang biasanya duduk-duduk untuk melakukan pungutan juga tidak tampak lagi.
Menurut salah seorang warga sekitar yang enggan namanya ditulis menyatakan sudah beberapa hari ini tidak ada lagi pungutan pada supir truk.
"Sudah beberapa hari ini tak ada yang minta pungutan pada supir truk. Katanya itu pungutan liar, jadi mereka tak berani," pungkasnya.
drc/radarriaunet.com