Balap Sepeda Tour de BIntan Masuk Agenda Dunia
ilustrasi Gran Fondo World Series 2016 di Lombok. cnn

Balap Sepeda Tour de BIntan Masuk Agenda Dunia

Rabu, 26 Oktober 2016|15:45:37 WIB




RADARRIAUNET.COM - Setelah delapan kali berturut-turut digelar di Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), ajang olahraga sepeda Tour de Bintan akhirnya masuk dalam agenda internasional Gran Fondo World Series 2017.
 
Hal tersebut diumumkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) setelah mendapat konfirmasi dari Asosiasi Sepeda International (UCI), seperti yang dilansir dari keterangan resmi pada Senin (24/10). 
 
“Ajang olahraga yang diselenggarakan di Bintan, Batam, Anambas dan seputar Kepri lainnya sangat penting untuk mengundang wisman asal Singapura, yang letaknya bersebelahan,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.
 
“Mereka hanya butuh waktu 45 menit untuk menyeberang ke Kepri. Survei telah membuktikan kalau 60 persen pengunjung merupakan wisman asal Singapura,” lanjutnya.
 
Kepastian bahwa perhelatan Tour de Bintan masuk agenda UCI itu datang setelah federasi sepeda dunia itu mengumumkan nama Tour de Bintan di situs resminya www.ucigranfondoworldseries.com. 
 
UCI juga menetapkan Tour de Bintan akan digelar 3-5 Maret 2017 di Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia.
 
Panitia Pelaksana Tour de Bintan, Luki Prawira mengatakan, pencapaian ini berkat dukungan semua pemangku kepentingan dalam industri pariwisata dan olahraga di Pariwisata dan olahraga di Tanah Air. 
 
”Akhirnya usaha dan perjuangan kami selama ini membuahkan hasil. Semoga ajang ini akan semakin diminati oleh pesepeda di dunia, sehingga dapat membesarkan nama Indonesia,” kata Luki, yang juga Kepala Dinas Pariwisata Bintan. 
 
Selain masuk kalender UCI, imbuh Luki, Tour de Bintan juga dipastikan akan masuk dalam kalender balap sepeda Ikatan Sepeda Seluruh Indonesia (ISSI). 
 
Sebanyak 800 orang sudah mendaftar dalam ajang bergengsi tersebut, di mana Singapura mendominasi 30 persen dari total jumlah peserta, Inggris 19 persen, dan Australia 12 persen. Sementara, Indonesia menyumbang sekitar 6 persen dari jumlah peserta. 
 
Sisanya berasal dari berbagai negara di belahan dunia, antara lain Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Jepang, Perancis, dan Selandia Baru. 
 
Luki menambahkan, penyelenggaraan ajang olahraga bertaraf internasional ini, juga akan memberikan banyak keuntungan. Tahun lalu saja, ajang ini telah mendatangkan 2.500 peserta dan devisa sebesar US$2,75 juta (sekitar Rp35 miliar). 
 
"Kami berharap ajang ini dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai negara, sesuai dengan semangat Great Batam. Melihat pesertanya dan kesuksesan acara sebelumnya, kami optimis bahwa acara ini akan mencapai target terutama dalam hal jumlah kunjungan tahun depan,” ujar Luki. 
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE