Susi Sebut Stok Ikan Naik Drastis, Nelayan RI Bisa Kaya
Nelayan Indonesia diyakini Menteri Susi akan kaya dua tahun lagi. cnn

Susi Sebut Stok Ikan Naik Drastis, Nelayan RI Bisa Kaya

Sabtu, 22 Oktober 2016|13:51:24 WIB




RADARRIAUNET.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan potensi tangkap lestari ikan di perairan Indonesia untuk tahun 2017 meningkat hingga 9,9 juta ton. Padahal tahun-tahun sebelumnya, rekomendasi stok ikan nasional tak pernah menyentuh angka lima juta ton.
 
"Ikan tidak ada yang curi, makanya ikan kita sekarang banyak. Dua tahun ke depan, nelayan kita bisa kaya," kata Susi di Jakarta, kemarin.
 
Susi yakin meningkatnya potensi tangkap ikan tersebut merupakan hasil upaya pemberantasan penangkapan ikan ilegal yang selama ini dilakukan kementeriannya.
 
Selain itu, ujar Susi, kajian Komite Nasional Stok Ikan Nasional yang disesuaikan dengan perhitungan kuantitatif dari Universitas California Amerika Serikat menunjukkan bahwa penegakan hukum atas penangkapan ikan ilegal di Indonesia telah menertibkan reformasi perikanan nasional.
 
Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat biomassa (jumlah organisme dalam habitat tertentu) yang naik hingga 25 persen. Padahal, kondisi biomassa perikanan di Indonesia tahun-tahun sebelumnya selalu mengalami penurunan. Yang paling parah ialah penurunan hingga 81 persen dari jumlah maksimal.
 
“Saya perkirakan, kalau kita jaga penegakan illegal fishing secara berkelanjutan, lalu alat tangkap tidak ramah lingkungan kita bereskan, saya yakin sebelum tahun 2019 potensi ikan kita bisa mencapai 15 juta ton ke atas," kata Susi.
 
Dalam laporan setebal 72 halaman berjudul Dua Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK yang dikeluarkan Kantor Staf Presiden, pemerintah menyebut kesejahteraan nelayan kini meningkat karena perbaikan tata kelola perikanan dari metode eksploitatif ke inovatif.
 
Tren produksi ikan dalam laporan itu mengalami kenaikan dari 20,8 juta ton pada 2014 menjadi 21,7 ton pada 2015. Tren konsumsi ikan juga dilaporkan naik dari 38 kilogram per kapita per tahun pada 2014 menjadi 41 kilogram per kapita per tahun pada 2015.
 
Demikian pula tren kesejahteraan nelayan disebut pemerintah membaik, dengan nilai tukar nelayan (NTN) amat dinamis dan cenderung naik dari 104,63 pada 2014 menjadi 106,14 pada 2015.
 
NTN ialah indikator kesejahteraan nelayan. NTN lebih dari 100 berarti harga produksi naik lebih tinggi dari harga konsumsi, sehingga pendapatan nelayan naik lebih besar dari pengeluarannya atau surplus.
 
 
cnn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NASIONAL

MORE

MOST POPULAR ARTICLE