RADARRIAUNET.COM - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meyakini realisasi investasi kuartal III 2016 bisa memenuhi 75 persen atau sekitar Rp445,5 triliun dari target investasi tahun ini sebesar Rp594 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian, Pelaksanaan, dan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis memastikan, target ini akan tercapai. Pasalnya, sebanyak 50 persen lebih dari target sudah dikantongi BKPM.
“Kami yakin target invetasi bisa terpenuhi. Selama semester I 2016 sudah Rp280 triliun dari target Rp594 triliun. Itu sudah 50 persen lebih," ungkap Azhar di kantornya, Senin (10/10).
Azhar juga memprediksi, realisasi investasi kuartal III tahun ini akan lebih tinggi dibandingkan realisasi investasi kuartal III 2015.
"Kalau dibandingkan kuartal III tahun lalu, tahun ini naik 10 persen sampai 12 persen," imbuh Azhar.
Adapun keoptimisan Azhar, didasari pada hasil periode pertama program pengampunan pajak atau tax amnesty yang berlangsung selama tiga bulan terakhir dengan raihan harta deklarasi mencapai Rp3.613 triliun dengan uang tebusan senilai Rp89 triliun.
"Optimis karena ada keberhasilan dari tax amnesty yang memberikan gairah baru. Ini membuat orang yang punya uang jadi tidak takut untuk investasi di Indonesia," imbuh Azhar.
Tak hanya itu, sekali pun pemerintah memangkas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, pemerintah tetap memberikan jaminan bahwa proyek infrastruktur selamat dari pemotongan anggaran dua kali yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
"Itu sinyal ke dunia usaha kalau pemerintah serius membangun infrastruktur. Kami harap dengan komitmen pemerintah bisa membuat investor percaya," tambahnya.
Sementara dari BKPM sendiri, kata Azhar, program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) masih efektif penerapannya, yang berdampak pada semakin mudahnya penanaman investasi di Indonesia.
Investasi Australia
Azhar menambahkan, keoptimisannya bertambah karena BKPM baru saja mencatat suntikan investasi sekitar Rp16,9 triliun untuk pembangunan kawasan industri di Teluk Naga, Banten.
Investasi ini merupakan hasil kerja sama antara PT Banten Global Development (BGD) dengan Australia Indonesia Business Council (AIBC).
kps/fn/radarriaunet.com