Karlahut di lahan gambut. gor
BRG Restorasi 30.744 Hektare Gambut Meranti, Myrna: Kami Sampaikan Progresnya Setiap Tahun
Rabu, 12 Oktober 2016|12:08:56 WIB
RADARRIAUNET.COM - Seluas 30.744 hektare lahan gambut di Kabupaten Kepulauan Meranti akan direstorasi oleh Badan Restorasi Gambut (BRG). Tahun 2016 BRG baru terfokus pada perencanaan, sementara eksekusinya atau pelaksanaan perbaikan itu dilaksanakan tahun 2017.
Myrna A Safitri Deputi III BRG, usai Sosialisasi Program Kerja Restorasi Gambut di Selatpanjang, Kamis (6/10/2016) mengatakan bahwa luas lahan gambut yang difokuskan untuk direstorasi seluas 30.744 hektar. Dimana, 819 hektare merupakan kawasan lindungan, 28.265 hektare kawasan budidaya yang sudah ada izin, dan 1.660 hektare tidak ada izin. Data ini diperoleh BRG melalui LAPAN, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK), NGO, dan beberapa lainnya.
Ketika ditanya terkait target pengerjaan perbaikan gambut di Kota Sagu itu, Myrna mengaku rentang waktu yang mereka gunakan hingga 2020. Tahun 2016, tambah Myrna, porsi terbesar BRG pada perencanaan sementara memasuki tahun 2017 nantinya porsi terbesar pekerjaan itu pindah ke pelaksanaan. "Nanti untuk progres pengerjaannya akan kami laporkan setiap tahun," ujar Myrna kepada awak media.
Setelah selesai pendataan dan pelaksanaan itu, disampaikan Myrna lagi, ada yang menjadi tanggungjawab koorporasi dengan supervisi BRG, dan ada pula yang menjadi tanggungjawab BRG dengan pemerintah dan masyarakat.
Di tempat yang sama, Kadishut Kepulauan Meranti Maamun Murod mengakui lebih 60 persen wilayah Meranti merupakan lahan gambut. Ia berharap nantinya ini menjadi fokus pemerintah terutama daerah-daerah yang disebut sebagai kubah gambut.
"Pemerintah pusat kita harapkan bisa menetapkan kawasan kubah gambut ini menjadi kawasan lindung atau hutan lindung. Ini bisa dijadikan alat yang kuat melakukan pencegahan Karlahut, karena gambut merupakan senjata terakhir mengatasinya," kata Murod.
gor/fn/radarriaunet.com
Berita Terkait
-
Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
1. Isu Ijazah Jokowi Kembali Mencuat, Tim Hukum Tegaskan Proses Hukum Sudah Tuntas
-
2. Semua Urusan Tuntas Lewat Layanan BRImo
-
3. Prof. Leny Nofianti Pimpin UIN Suska Riau, Simbol Kemajuan Gender di Perguruan Tinggi Islam
-
4. Kapolres Asahan Dilaporkan ke Kadiv Propam Mabes Polri, Diduga Tak Profesional Tangani Kasus Pidana
-
5. 28 Tahun Berdedikasi, Ta Wan Kembali Sapa Jambi Lewat Little Ta Wan di WTC Batanghari
-
6. Terkuak! Anggota DPRD Muratara Diduga Terlibat Tambang Emas Ilegal di Hutan Lindung
-
7. Dari Salemba, Seruan Para Guru Besar: Jangan Jadikan Pendidikan Kedokteran Alat Politik
-
8. Adu Kuat Menteri Bahlil Vs BUMN Soal Gas: UU Migas Bobrok Biang Keroknya?
-
9. Duta Anak Nasional Gaungkan Aspirasi di Hadapan Wakil Gubernur Riau, Soroti Urgensi Perlindungan Anak dari Rokok dan Ketimpangan Hak Dasar
-
10. Riau AutFest 2025: Panggung Keberagaman dan Bakat Anak Autis Kembali Digelar
-
11. Kericuhan di Perkebunan Sawit, PT SIL Tuding Warga Curi Sawit, Ormas Garbeta Bantah
-
12. GEMAH Ungkap PT Bhakti Investama Bukan Pihak Bertanggung Jawab dalam Kasus NCD
-
13. Ichiban Sushi Express Hadir di Binjai Supermall, Membawa Sensasi Kuliner Jepang Kekinian!
-
14. Hutan Gundul dan Perubahan Iklim Diduga Kuat Picu Banjir Bandang Parapat, Tim Ekspedisi Temukan Bukti Longsor Besar di Simarbalatuk
-
15. Ichiban Sushi Express Resmi Buka di Central Plaza Lampung, Menyajikan Sushi Halal dengan Sentuhan Lokal
