Menteri BUMN: Selama Ini Indonesia Impor Jasa Reasuransi Puluhan Triliun
Menteri BUMN Rini Soemarno di Hotel Indonesia Kempinski, Jumat (7/10/2016). kps

Menteri BUMN: Selama Ini Indonesia Impor Jasa Reasuransi Puluhan Triliun

Selasa, 11 Oktober 2016|10:08:23 WIB




RADARRIAUNET.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan, industri reasuransi saat ini telah menjadi industri besar. Hal itu terlihat dengan hasil premi sebesar Rp250 triliun per tahun.
 
Namun industri ini ternyata memiliki defisit transaksi berjalan sektor jasa keuangan akibat impor jasa reasuransi yang mencapai Rp20 triliun pertahun. "Saat ini kita mengimpor jasa reasuransi puluhan triliun," ujar Rini pada peluncuran Indonesia Re di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Jumat malam (7/10/2016).
 
Rini mejelaskan, impor jasa reasuransi yang besar dikarenakan empat perusahaan reasuransi di dalam negeri semuanya berukuran kecil sehingga sulit tumbuh. "Pada saat yang sama saling bersaing dalam harga, dua dari empat perusahaan reasuransi itu adalah anak usaha BUMN, kami menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi badan usaha yang mendapatkan modal negara saling bersaing perang harga," tegas Rini.
 
Menurutnya, sebagai kekuatan ekonomi terbesar ASEAN Indonesia layak memiliki industri asuransi dan perusahaan reasuransi nasional yang besar di ASEAN. "Saya sedih mendengar bahwa perusahaan reasuransi terbesar anak usaha BUMN saat ini hanya menduduki urutan ketujuh diantara perusahaan-perusahaan reasuransi nasional di ASEAN padahal potensi industri asuransi dalam negeri kita begitu besar," katanya.
 
Sementara itu, pendirian PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re sebagai perusahaan reasuransi nasional dimaksudkan untuk mengatasi masalah defisit neraca berjalan. "Kami mengharapkan bahwa perusahaan ini akan dapat menjadi anchor bagi industri asuransi nasional," jelas Rini.
 
Kedepan Rini berharap, perusahaan reasuransi nasional Indonesia mempunyai daya saing di tingkat Internasional. "Inilah perwujudan fungsi BUMN sebagai agen pembangunan dan penciptaan nilai," pungkas Rini.
 
Selain itu, Diektur Utama Indonesia Re Frans Y Sahusilawane mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk terjun di dunia asuransi nasional. Diantaranya, yakni meningkatkan pasokan kapasitas reasuransi di dalam negeri, meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas inovasi industri asuransi nasional, mengurangi arus reasuransi ke luar negeri. "Juga melakukan ekspor jasa reasuransi ke kawasan regional," pungkasnya.
 
 
kps/fn/radarriaunet.com






Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita EKONOMI

MORE

MOST POPULAR ARTICLE