Jumat, 07 Oktober 2016|10:32:35 WIB
RADARRIAUNET.COM - Ibu hamil bisa mengalami anemia. Terlebih, anemia yang dialami tak lepas dari gaya hidup yang diterapkan si ibu sejak sebelum hamil, bahkan ketika ia remaja.
Diungkapkan dr Arietta Pusponegoro SpOG(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, biasanya di Indonesia terjadi anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi. Menurut dr Arietta, di Indonesia masih banyak sekali remaja putri yang anemia.
"Nggak remaja saja sebetulnya, satu dari dua ibu hamil usia dewasa mengalami anemia. Makanya, apalagi yang remaja kan," kata dr Arietta dalam perbincangan dengan awak media baru-baru ini.
Lalu, apa penyebab anemia yang bisa terjadi sejak remaja? Dikatakan dr Arietta, selain faktor ekonomi, anemia bisa juga terjadi ketika kondisi ekonomi keluarga si remaja baik tetapi dia melakukan diet sembarangan. Atau, bisa juga kondisi ekonomi baik, remaja putri tidak diet. tetapi pemilihan makanannya kurang tepat di mana pendidikan mereka mengenai nutrisi dan gizi kurang baik.
Supaya remaja putri tidak anemia, dr Arietta berpesan supaya mereka mengonsumsi asupan yang mencukupi semua gizi makro dan mikro yakni terdapat kabohidrat, poretin, sedikit lemak, dan juga vitamin serta mineral, sesuai piramida makanan.
"Kalau remaja mau diet sebenarnya idealnya konsultasi dengan ahli gizi. Jangan sembarangan diet. Atau kalau mau jaga kesehatan ya olahraga, lakukan gaya hidup seimbang, gaya hidup sehat," tambah dr Arietta.
"Sebenarnya kalau BMI-nya masih normal, artinya berat badannya masih ideal nggak apa-apa. Cuma karena remaja kita ada faktor lihat remaja di negara lain yang kurus-kurus, pengen kayak foto model, jadi mereka yang tubuhnya udah ideal diusahakan jadi kurus lagi. Padahal BMI masih oke, jadinya malah kayak kurang gizi statusnya," kata dr Arietta.
Jika ibu hamil anemia, maka si bayi bisa mengalami anemia yang lebih parah. dr Arietta mengungkapkan, anemia merupakan kondisi tubuh yang kekurangan zat besi yang bertugas mengantar oksigen di dalam darah. Ketika zat besi di tubuh ibu kurang, maka oksigen yang dikirimkan ke bayi kurang.
"Nanti takutnya anaknya jadi kurang pintar," ujar dr Arietta.
Efek anemia lainnya yakni bayi memiliki berat badan lahir yang rendah. Jika ibu mengalami anemia kronis, bisa terjadi kardiomegali di mana jantung mengalami pembesaran karena jantung lebih kuat memompa darah yang akan dialirkan ke seluruh tubuh.
Sementara pada aktivitas menyusui, anemia yang dialami ibu bisa membuat kualitas ASI kurang baik. Kemudian ibu jadi mudah lemas, lelah, letih, lesu apalagi mengingat kondisi ibu yang masih lelah setelah melahirkan.
dtc/fn/radarriaunet.com