Pria Ini Tertular Zika, Diduga karena Usap Air mata Ayahnya
Pria Ini Tertular Zika, Diduga karena Usap Air mata Ayahnya. dtc

Pria Ini Tertular Zika, Diduga karena Usap Air mata Ayahnya

Rabu, 05 Oktober 2016|10:23:53 WIB




RADARRIAUNET.COM - Virus Zika memang bisa menular lewat cairan tubuh, di antaranya sperma dan cairan vagina. Ada pula yang mencatat bahwa darah dan urine juga bisa menjadi sarana penularan virus ini. Namun sebuah kasus tak lazim terjadi di Utah, AS.

Kasus ini terjadi pada pasangan ayah dan anak di Utah. Sang ayah yang dilaporkan berusia 73 tahun ini baru saja berkunjung ke kampung halamannya, Meksiko selama tiga pekan.

Diduga pria ini sempat digigit nyamuk saat berada di sana dan kemudian terinfeksi virus Zika. Beberapa hari setelah kembali ke Utah, ia jatuh sakit.

Ia memperlihatkan gejala seperti nyeri perut dan demam. Bahkan ketika dibawa ke rumah sakit, gejalanya bertambah menjadi mata merah dan berair, tekanan darah rendah dan detak jantung yang cepat. Namun meski sudah mendapatkan perawatan terbaik, kondisinya malah semakin memburuk.

Di saat inilah putranya, seorang pria berumur 38 tahun yang sehat bugar, datang menjenguk ke rumah sakit. Sayangnya setelah dijenguk putranya, pria tadi mulai mengalami septic shock, dan kegagalan organ, seperti ginjal dan paru-paru, lantas meninggal beberapa saat kemudian.

Lima hari kemudian si anak ikut jatuh sakit dan lantas juga didiagnosis dengan Zika. Si anak bisa pulih kembali. Ketika dimintai keterangan, ia mengatakan kepada dokter bahwa ketika mengunjungi ayahnya, ia membantu perawat untuk mengurus sang ayah, termasuk mengusap air matanya tanpa mengenakan sarung tangan dan membetulkan posisi tubuh sang ayah di atas tempat tidur.

Ternyata tak ada satupun perawat dan dokter yang merawat sang ayah lalu juga terinfeksi Zika. Begitu pula dengan anggota keluarga yang lain, hanya si putra. Dari hasil pengamatan otoritas kesehatan setempat, nyamuk-nyamuk di wilayah Salt Lake City, Utah juga tidak terinfeksi Zika.

Belakangan peneliti dari University of Utah menduga, si anak tertular virus dari sarana yang tidak biasa, sebab ia tidak digigit nyamuk pun melakukan aktivitas seksual dengan orang yang terinfeksi.

Namun peneliti yang melaporkan kasus ini menemukan, kadar virus Zika dalam darah sang ayah mencapai 200 juta partikel per mililiter atau 100.000 kali lebih banyak daripada kadar normal virus ini dalam tubuh pasien Zika pada umumnya.

"Hal ini membuka kemungkinan bahwa jumlah virus yang di luar kebiasaan ini membuat sistem imunnya kewalahan, lalu menjadikannya sangat menular," terang peneliti, Dr Sankar Swaminathan, kepala divisi penyakit menular dari University of Utah Health Care yang juga merawat pasien ayah-anak ini, seperti dilaporkan Science Daily.

Tetapi Swaminathan meyakinkan dengan adanya kasus ini bukan berarti orang yang mengunjungi daerah terdampak Zika harus menggunakan sarung tangan. Peneliti percaya hal ini terjadi semata-mata karena tingginya kadar virus Zika dalam tubuh sang ayah, sehingga bisa menular. "Bersalaman dengan orang-orang yang terinfeksi Zika itu tidak jadi soal," pungkasnya.

Meski demikian Swaminathan dan timnya belum menemukan penjelasan mengapa virus Zika bisa bereplikasi sebanyak itu dan mengapa virus ini dapat mengakibatkan kematian pada kasus-kasus tertentu.


dtc/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE