Filipina Diterjang Badai Goni, Tujuh Orang Tewas
FOTO:int

Filipina Diterjang Badai Goni, Tujuh Orang Tewas

Selasa, 25 Agustus 2015|15:16:53 WIB




Jakarta (RRN) -- Sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas sementara ribuan lainnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi ketika Badai Goni mengakibatkan hujan lebat di Filipina Utara dan memicu tanah longsor dan banjir pada Sabtu (22/8).

Di sejumlah provinsi di dataran tinggi dan pegunungan Benguet, enam orang tewas terkubur bebatuan dan lumpur. Sementara, Direktur Eksekutif Dewan Bencana Nasional Filipina, Alexander Pama memaparkan bahwa seorang pria lainnya tewas di dekat provinsi Ilocos Norte setelah terkena pohon tumbang.

Selain korban tewas, empat orang terluka dan dua orang lainnya dilaporkan hilang di sejumlah daerah yang terendam banjir menurut laporan dewan bencana Filipina. Sekitar 1.200 warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman pada Sabtu.

Menurut biro cuaca Filipina, Badai Goni menerjang wilayah yang berjarak 140 km sebelah timur laut provinsi Cagayan utara pada Sabtu (22/8) pagi, dengan kecepatan angin hingga 195 kph.

Gubernur provinsi Abra utara, Eustaquio Bersamin memaparkan bahwa hujan lebat di wilayahnya terjadi selama dua hari berturut-turut menyebabkan sungai utama meluap. "Kami diterjang hujan lebat. Sungai Abra telah berubah menjadi lautan," kata Bersamin, dikutip dari Channel NewsAsia.

Bersamin mengungkapkan terdapat setidaknya enam keluarga yang terjebak banjir di sejumlah desa di tepi sungai dan akan segera diselamatkan. "Hujan ini jauh lebih kuat dari yang kami bayangkan," katanya.

Badai Goni merupakan badai kesembilan dari rata-rata 20 badai yang melanda Filipina setiap tahun. Badai ini sekarang tengah menuju ke Taiwan.

Mengambil upaya antisipasi, Taiwan telah mengevakuasi warga di sejumlah pulau terpencil, sementara para tentara disiagakan untuk memberikan bantuan dan tindakan pencegahan yang dibutuhkan ketika hujan lebat yang diperkirakan terjadi akhir pekan ini menimbulkan kerusakan.

Pada Sabtu pagi, ombak besar terlihat di sepanjang pantai timur Taiwan, meskipun para wisatawan masih terlihat memadati pantai di wilayah selatan Kenting.

Turis asing dievakuasi

Meski kemungkinan Badai Goni akan menerjang Taiwan semakin tipis, badai ini akan mengakibatkan hujan lebat ke sebagian besar wilayah Taiwan pada Sabtu dan Minggu (23/8). Hujan deras diperkirakan turun di wilayah pegunungan di sebelah timur Hualien dan Yilan.
•    
Daerah yang dinyatakan beresiko terkena badai termasuk kota wisata air panas Wulai yang lumpuh diterjang Badai Soudelor dua pekan lalu. Kota yang menjadi destinasi wisata populer tersebut masih berupaya untuk pulih, dengan perbaikan di sejumlah jalan yang rusak akibat tanah longsor dan suplai air dan listrik yang terputus dari pasokan reguler.

Warga Wulai menumpuk karung pasir besar di sepanjang sungai untuk mencegah banjir saat hujan turun. Warga di daerah yang berisiko terkena badai juga kemungkinan dievakasi mulai Sabtu.

Setidaknya 1.700 wisatawan dievakuasi dari Pulau Hijau dan Pulau Anggrek yang terpencil di Taiwan. Sejumlah kantor dan sekolah di daerah tersebut ditutup sejak Jumat (21/8). Beberapa layanan feri dan penerbangan domestik juga dibatalkan, namun penerbangan internasional terlihat tidak terdampak.

Pusat Meteorologi Nasional China memperkirakan Badai Goni tidak akan menerjang negara itu, meskipun peringatan tingkat terendah akan adanya badai telah dikeluarkan.

Sebanyak hampir 5.000 warga di provinsi timur Fujian, yang hanya dipisahkan oleh selat dengan Taiwan, telah dievakuasi, sebagian besar di antaranya merupakan pelaku usaha dalam industri perikanan dari daerah pesisir.

Sementara 10.490 kapal telah kembali ke pelabuhan untuk menghindari badai. Sebelumnya, Badai Soudelor menewaskan sedikitnya 21 orang di China, setelah menyebabkan longsor di Fujian awal bulan ini.

Di Jepang, sejumlah maskapai penerbangan mengumumkan kemungkinan penundaan dan pembatalan penerbangan karena Badai Goni dan badai kuat lain, Atsani, tengah mendekati negara itu.

Menurut badan meteorologi Jepang, Atsani diperkirakan mendekati gugusan pulau Ogasawara, yang terletak 1.000 km di sebelah selatan Tokyo, pada Sabtu (22/8). Dengan kecepatan angin hingga 252 kph, Badai Goni diperkirakan akan mendekati gugusan pulau Sakishima di selatan Jepang pada Ahad (23/8). (ama/ama/fn)







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita NEWS

MORE

MOST POPULAR ARTICLE