Jumat, 30 September 2016|12:34:43 WIB
RADARRIAUNET.COM - Semangat dan komitmen pemerintah kota Pekanbaru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) patut diacungi jempol. Hampir setiap tahun pemerintah membangun sekolah baru demi mewujudkan kota Pekanbaru menjadi kota pintar.
Namun, kebijakan pemerintah yang terus memunculkan sekolah-sekolah negeri baru membuat sekolah swasta kekurangan peminat. Sehingga kelangsungan nasib guru swasta kian diujung tanduk.
"Jika tidak ada murid baru yang masuk di sekolah swasta, tentu pemasukan tidak ada, lambat laut guru-gurunya akan kehilangan pekerjaan karena murid tidak ada dan pada akhirnya sekolah gulung tikar," ungkap Nurmansyah Ketua Persatuan Guru Swasta Riau (PGSR) kepada awak media, Rabu (28/9/16).
Dikatakannya, berdasarkan data yang dimilikinya ada sebanyak 366 sekolah swasta dari TK hingga SMA sederata di kota Pekanbaru.
"Karena gencarnya Pemko Pekanbaru membuat sekolah baru seperti SMP Madani, SMK Teknologi dan sekolah sekolah lainnya ditinggalkan. Seperti SMK di Kulim atau SMK Annas yang tahun ini murid yang masuk dapat dihitung dengan jari," paparnya.
Bukan hanya itu, adanya kebijakan pemerintah pusat yang menetapkan mulai bulan depan seluruh sekolah SMA sederajat beserta gurunya sudah menjadi tanggung jawab Pemprov Riau.
"Ini semakin membuat guru swasta galau, pasalnya yang diambil alih itu hanya guru yang PNS saja. Sementara yang honor tidak. Tentu mereka akan merambah ke sekolah swasta. Lalu kami yang asalnya dari swasta akan terus terpinggirkan," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengungkapkan bahwa itu semua bisa diselesaikan dan Pemko akan membahasnya.
"Ini akan kita tindak lanjuti, kita akan mencarikan solusi terbaik untuk sekolah swasta dan negeri bisa menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas," singkatnya.
rtc/fn/radarriaunet.com