Kamis, 22 September 2016|13:22:52 WIB
RADARRIAUNET.COM - Dua pasangan Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Firdaus-Ayat dan Ramli-Irvan sudah siap berlayar di Pilwako 2017. Kedua pasangan dinilai memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.
Pengamat Politik, Zaini Ali mengatakan, jika kedua pasangan ini head to head, Firdaus-Ayat dinilai masih mengungguli Ramli-Irvan.
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Islam Riau (UIR) menyebut, status incumbent Firdaus-Ayat memberikan keuntungan dari segi popularitas.
"Popularitas itu menjadi nilai jual saat ini, dan Firdaus-Ayat punya. Itu yang masih belum di ungguli Ramli-Irvan saat ini," ujar Zaini.
Bahkan, jika harus memberikan penilaian, Firdaus-Ayat yang diusung Partai Demokrat dan PKS layak mendapat nilai 65, sedangkan Ramli-Irvan yang diusung Partai Golkar, PAN, PKB dan Nasdem dengan nilai 50.
"Kelemahan Ramli karena masih belum terlalu dikenal. Siapa itu Ramli? orang belum begitu kenal. Irvan begitu juga, orang lebih kenal ayahnya. Mantan Walikota Pekanbaru dua periode, tapi dia punya nilai plus, dia dokter sekaligus pengusaha. Ramli pintar memilih pasangan," ungkap Zaini.
Sementara pasangan Firdaus-Ayat Cahyadi kata Zaini, sulit untuk menaikkan nilai jual mereka di Pilwako. Ia menilai kinerja pasangan ini selama memimpin Pekanbaru belum memberikan perubahan bagi Kota ini.
"Tidak terlalu banyak perubahan yang terjadi di Kota Pekanbaru. Pembagunan tidak banyak berubah, tidak memberikan janji yang baik, serta tidak banyak perkembangan. Beda dengan Pak Herman Abdullah, kita bisa merasakan begitu banyak perubahan.
Sekarang begitu banyak masalah dalam kepemimpinan Firdaus-Ayat, mulai dari isu-isu suku sampai dalam konsep manajemen pemerintahan yang tidak berjalan bagus," jelas Zaini di Ruangan Prodi Ilmu Kepemimpinan FISiP Universitas Islam Riau, Senin (19/9/2016).
Pengamat Politik yang sama-sama dengan Firdaus mengambil konsentrasi ilmu kepemimpinan dalam progran S3nya di IPDN itu menilai kinerja Ayat Cahyadi masih sangat rendah dan cenderung tidak jelas karena hanya sibuk dengan urusan sendiri.
"Ayat itu tidak bisa dinilai, sudah banyak kita melihat selama ini, mungkin Ayat tidak diberi kerjaan sama Walikota, sehingga dia sibuk sendiri. Bagaimana kita mau menyalahkannya kan. Kerjaan aja tidak ada. Ayat juga nggak bisa kerja," bebernya.
hal/fn/radarriaunet.com