Menurut Penelitian Ini, Kanker Prostat Stadium Awal Cukup Dipantau Saja
ilustrasi. dtc

Menurut Penelitian Ini, Kanker Prostat Stadium Awal Cukup Dipantau Saja

Selasa, 20 September 2016|10:31:27 WIB




RADARRIAUNET.COM - Kanker prostat umumnya menyerang pria lanjut usia dan bisa dimulai dari gejala pembesaran prostat seperti kencing yang menetes dan terasa nyeri. Bila seseorang curiga terhadap gejala tersebut maka disarankan untuk melakukan pemeriksaan colok dubur, prostat spesifik antigen (PSA), atau biopsi untuk diagnosa lebih pasti.

Apabila memang kanker prostat terbukti dan masih dalam stadium awal, studi oleh peneliti di Inggris menyarankan jangan tergesa-gesa dan cukup dipantau saja. Alasannya karena data dari 1.643 pria dengan kanker prostat menunjukkan terlalu banyak prosedur terapi justru akan membawa efek samping yang lebih buruk.

"Ini adalah masalah global bahwa pasien terlalu banyak diterapi. Cukup dimengerti kalau seorang pria berusia 55 tahun berkeluarga ketika diberitahu memiliki kanker dia tidak akan mau mengambil risiko," kata Profesor Freddie Hamdy dari University of Oxford seperti dikutip dari BBC, Sabtu (17/9/2016).

Dipublikasi di New England Journal of Medicine, studi yang didukung oleh National Institute for Health Research Inggris ini menemukan angka bertahan hidup dalam 10 tahun pasien yang diterapi dan yang tidak, sama saja. Malah untuk pasien yang dioperasi ada kemungkinan dua kali lipat mengalami masalah seks sementara pasien yang menjalani radioterapi lebih berkemungkinan terkena masalah gangguan usus.

"Saat ini banyak pria menolak hanya dipantau secara aktif karena ketidakpastian yang diberikan pilihan tersebut dan membuat cemas. Mendengar hasil studi ini sangat membuat tenang karena kita tahu bila dilakukan dengan standar yang tinggi pemantauan aktif memberikan kesempatan yang sama untuk hidup," komentar dr Matthew Hobbs dari Prostate Cancer UK.

Perlu diketahui bahwa pemantauan aktif hanya disarankan untuk mereka dengan tumor kanker yang masih stadium awal. Bila sudah berkembang ganas maka terapi tetap diperlukan.


dtc/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita LIFE

MORE

MOST POPULAR ARTICLE