Wabup Meranti Silaturrahim dengan Kapolres dan Tokoh Masyarakat
Setelah resmi menjabat Kapolres Kepulaun Meranti, AKBP Barliansyah diundang Wabup Said Hasyim untuk bersilaturrahim bersama tokoh masyarakat. rtc

Wabup Meranti Silaturrahim dengan Kapolres dan Tokoh Masyarakat

Rabu, 14 September 2016|11:00:05 WIB




RADARRIAUNET.COM - Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti H. Said Hasyim bersama Wakil Rakyat dan tokoh masyarakat menggelar silahturahmi bersama AKBP. Barliansyah, Sik. Silahturahmi ini seiring ditetapkannya Barliansyah sebagai Kapolres Kabupaten Meranti berdasarkan Telegram yang dikirim dari Mabes Polri dan telah diterima pula oleh AKBP. Barliansyah. Bertempat dikediaman Wakil Bupati, Kamis (8/9).

Turut hadir dalam kesempatan itu Ketua DPRD Kabupaten Meranti H. Fauzy Hasan, Asisten I dan Asisten III Sekdakab. Meranti, Ketua LAM Meranti H. Ridwan Hasan, Anggota DPRD Edy Masyudi dan Dedi Putra, Kepala Dinas/Badan/Bagian dilingkungan Oemkab. Meranti, Kasat Reskrim Kompol. Aditia dan lainnya.

Dalam pertemuan yang berlangsung dikediaman H. Said Hasyim, dari pantauan media membahas berbagai hal namun terlihat tidak terlalu formal, lebih pada kekeluargaan begitu juga topik pembicaraan yang tak terlalu khusus. Yang terpenting seperti disampaikan Wakil Bupati, pertemuan itu dapat menyatukan hati antara jajaran Pemda, Wakil Rakyat dan tokoh masyarakat bersama pihak kepolisian dalam menciptakan kondusifitas daerah dan kestabilan ekonomi.

"Yang terpenting kita dapat menyatukan hati, kalau tidak sekarang kapan lagi. Disini Kami sebagai Kepala Daerah dan Kapolres yang ditunjuk sebagai penegak hukum, dan DPRD sebagai Wakil Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Saya berharap kita dapat seiring sejalan untuk satu tujuan yakni Meranti yang aman dan kondusif," jelasnya.

Dijelaskan Said Hasyim, kehidupan masyarakat Meranti sangat majemuk terdiri dari berbagai suku, namun ditengah kemajemukan itu selama ini masyarakat Meranti dapat hidup dengan aman dan damai. Dan kondisi kehidupan masyarakat Meranti tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis, serta sumber daya alam yang ada.

Menyikapi peristiwa berdarah yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Meranti, Wabup bersama tokoh masyarakat, dan Wakil Rakyat DPRD Meranti berharap apa yang terjadi tidak terulang lagi dan semua dapat mengambil hikmahnya. Apa lagi ditengah kondisi Kabupaten Meranti yang kondisi ekonomi masyarakatnya sedang sulit, sangat diperlukan kerjasama dari semua pihak dalam mnciptakan kondusifitas.

Saat ini berbagai masalah dihadapi Masyarakat, kondisi ekonomi masyarakat Meranti berada dalam kondisi sulit, begitu juga keuangan Pemda, ditambah lagi masalah lahan semua berpengaruh pada kehidupan masyarakat. "Untuk itu mari kita cermati bersama kondisi ini melalui komunikasi agar semua pihak dapat saling memahami, sehingga dapat terhindar dari situasi yang tak diinginkan," paparnya.

Dikatakan Wabup, masyarakat Meranti menyadari andaikata tidak ada polisi tentu situasi Kamtibmas sulit dikendalikan, namun dalam penindakan jangan sampai masyarakat merasa terjepit untuk itu ia berharap kepada kepolisian dapat menjalankan peranya dengan baik. "Kami harapkan aparat kepolisian dapat melaksnakan dungsinya dengan baik," ujarnya lagi.

Apa yang diharapkan Wabup disambut positif oleh Kapolres AKBP. Barliansyah, kepada seluruh tokoh yang hadir dirinya meminta dukungan untuk saling bahu-membahu dalam rangka penegakan hukum dan menciptakan keamanan dan ketertiban. Sebab tanpa itu semua tugas dan fungsi kepolisian tidak akan berjalan optimal. "Kami semaksimal mungkin akan melindungi dan mengayomi masyarakat dengan tiga tugas pokok kepolisian, namun tanpda dukungan semua pihak, mustahil apa yang dikerjakan berjalan optimal," ungkapnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Ketua LAM Meranti H. Ridwan Hasan, ditegaskannya masyarakat Meranti sangat mencintai kedamaian. Namun beberapa waktu lalu kedamaian itu sempat terusik dengan terjadiny peristiwa berdarah, dan secara pribadi ia mengaku sedih melihat kenyataan itu, ia meyakini sesulit apapun masalah yang dihadapi berkat kebijaksanaan semua pihak serta izin yang maha kuasa tak ada satupun yang tak terselesaikan. "saya yakin dan percaya masing masing kita diberikan ilmu, dengan kebijaksanaan dan kelembutan, sekeras apapun watak manusia pasti semua dapat diatasi," jelasnya.

Penjelasan Ketua LAM juga diperkuat oleh Ketua DPRD H. Fauzy Hasan, dikatakan Fauzy, pada dasarnya masyarakat Meranti bersifat terbuka khususnya terhadap tamu yang datang. Sesuai dengan filosofi yang hingga saat ini masih dijalankan masyarakat yakni membangun rumah yang dimulai dari ruang tamu. "Filosofi ini membuktikan bahwa masyarakat Melayu disini senang menerima tamu, hatinya ikhlas namun jangan sampai terinjak, jika itu terjadi maka hal yang buruk sulit dihindari, jadi mari pahami psikologi masyarakat ini," harapnya pada pihak kepolisian.

Harapan yang sama juga disampaikan oleh Zaini dari Forum Pembaharuan Kebangsaan, mewakili 10 paguyuban yang ada di Meranti. Menurutnya dengan usia Meranti yang baru menginjak 7 tahun maaih perlu banyak belajar khususnya dalam masalah hukum, begitu juga usia Mapolres yang baru 3 tahun. Kondisi ketidakpahaman hukum ini menurutnya sering menjebak masyarakat berhadapan dengan pihak berwajib. Untuk itu ia berharap penegak hukum dapat lebih bijak dalam melakukan penindakan kepada masyarakat, selain itu penegak hukum dihimbau lebih gencar melakukan sosialisasi ditengah masyarakat.

Dicontohkannya pada masalah pemanfaatakan kayu hutan yang menjadi kebutuhan vital warga untuk membangun rumah, perbaikan kapal dan lainnya dimana masyarakat sering berhadapan dengan pihak penegak hukum. Menyikapi hal itu ia berharap kepolisian dapat lebih bijak karena apa yang dilakukan warga hanya sekedar memenuhi kebutuhan hidup bukan untuk mencari kekayaan. "Masyarakat disini sejah dahulu bergantung dari hasil hutan seperti rotan, kayu dan damar, kami sadari hukum memang harus ditegak kan tapi kami juga berharap penegak hukum dapat bertindak arif, apalagi ditengah ekonomi masyarakat saat ini yang banyak dibawah standar," paparnya.

Ia meminta jangan ada lagi arogansi dari penegak hukum, dan andaikata harus bertindak keras demi menghindari sesuatu yang tidak diinginkan dapat beekoordinasi dengan Forum Pembaharuan Kebangsaan selaku tempat berhimpunnya seluruh paguyuban yang ada. "Pemilik 200 ribu masyarakat Meranti adalah paguyuban-paguyuban ini, jadi jika ada masalah silahkan berkoordinasi dengan kami agar ada kesepakatan bersama," ujarnya.

Hal itu juga dibenarkan oleh Ketua DPRD Fauzy Hasan yang sebelumnya pernah menangani masalah hutan saat dirinya berada di Komisi B DPRD Meranti. Iapun meminta kepolisian lebih arif menyikapi masalah tersebut. "Ini merupakan persoalan kehidupan kalau bisa sebaik-baiknya diatur, meski kita akui secara regulasi sulit," ujarnya.

Apalagi seperti dijelaskan Kadis Kehutanan H. Murod yang mengatakan 65 persen Meranti berada dalam kawasan hutan dan dengan keluarnya Inpres No. 1 Tahun 2011, akses masyarakat sangat terbatas untuk itu ia berharap ada perlakuan khusus terhadap masyarakat di Meranti.

Begitu juga dalam hal pasokan Sembako, bawang dan lainnya dari Tj. Balai dan Batam yang mana sering ditangkap oleh pihak Bea Cukai serta Karantina. Menurut Fauzy Hasan jika barang tersebut dapat masuk ke Meranti melalui perlakuan khusus tentu sangat membantu ekonomi masyarakat. "Harga bawang di Balai dan Batam jauh lebih murah, kita harap ada perlakukan khusus seperti yang diberikan pemerintah disana, apalagi Meranti sangat berdekatan," paparnya.

Akhir kata setelah mendengarkan dan menyimak isi hati dari para tokoh, pihak Pemda, serta Wakil Rakyat. Kapolres AKBP. Barliansyah menjelaskan sebagai aparat penegak hukum institusi ya dituntut berbuat seadil-adilnya, karena ada aturan yang harus ditegakan, meski begitu ia akan berusaha melakukan pendekatan agar penindakan yang dilakukan tidak sampai melukai hati maayarakat. "Kami akan berupaya berbuat seadil-adilnya dalam penegakan hukum agar tidak ada yang dilukai hatinya," pungkas Kapolres mengakhiri.


rtc/fn/radarriaunet.com







Berita Terkait

Baca Juga Kumpulan Berita RIAU

MORE

MOST POPULAR ARTICLE