RADARRIAUNET.COM - Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin menyebut petinggi Polda Riau tidak menjalin hubungan khusus dengan perusahaan terduga pembakar hutan dan lahan.
Dia mengatakan tidak ada kongkalikong antara kepolisian dan korporasi pada penindakan karhutla di provinsi tersebut.
"Tidak ada kaitannya antara SP3 dan foto-foto yang beredar, karena pengusaha dalam foto itu, menurut investigasi dari Propam, tidak terlibat dalam pembakaran hutan," ujarnya di Jakarta, Selasa (14/9).
Foto yang dimaksud Syafruddin adalah potret yang menunjukkan sejumlah perwira tinggi Polda Riau dan petinggi PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL). Pada foto itu, mereka terlihat bercengkrama dan menikmati sajian di sebuah tempat yang belum terkonfirmasi.
Aparatur kepolisian yang ada pada foto itu antara lain Kepala Polresta Pekanbaru Kombes Toni Hermawan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Kombes Rifai Sinambela, dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Surawan.
PT APSL merupakan perusahaan sawit. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menuding perusahaan itu memiliki andil pada karhutla tahun 2015.
Nama perusahaan itu memang tidak masuk dalam 15 korporasi yang mendapatkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) kasus kebakaran hutan dan lahan.
Namun, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyebut PT APSL membakar sekitar 2.000 hektare lahan dan menggerakkan massa dalam penyanderaan penyidik PNS kementeriannya, dua pekan lalu.
Lebih dari itu, Syafruddin menyatakan, dugaan adanya hubungan spesial petinggi Polda Riau dengan korporasi tidak mempengaruhi keputusan Polri terkait penerbitan SP3.
"Jadi itu terpisah. SP3 tetap berlaku dan lanjut karena tidak ada kaitannya," ucapnya.
cnn/radarriaunet.com